Wilayah Barat Daya mungkin merupakan tujuan liburan impian bagi banyak warga Perth, namun bagi penduduk setempat, banyaknya pengunjung kota yang datang musiman di musim panas sering kali mengubah surga menjadi tempat yang menguji kesabaran.

Meskipun wilayah ini berkembang pesat berkat pendapatan yang dihasilkan oleh pengunjung, beberapa wisatawan meninggalkan lebih dari sekedar jejak kaki di pasir – dan hal ini tidak selalu dalam bentuk yang baik.

Sebagian besar warga Australia Barat setuju bahwa wilayah Barat Daya adalah salah satu permata mahkota negara bagian ini — surga indah yang menarik pengunjung dari berbagai penjuru.

Bagi penduduk Perth, ini adalah destinasi liburan terbaik: tempat untuk bersantai, terhubung kembali dengan alam, dan menikmati keramahtamahan kawasan yang terkenal.

Namun bagi penduduk setempat, banjir besar di musim panas sering kali tidak terasa seperti sebuah kemunduran, melainkan lebih seperti gelombang kekacauan yang tidak disengaja.

Ambil contoh pantai.

Tempat berenang yang tenang dapat dengan cepat berubah menjadi frustasi ketika keluarga memutuskan bahwa tempat tersebut juga berfungsi sebagai tempat memancing pribadi mereka.

Menghindari kail ikan terbang mengubah penyelaman santai menjadi tantangan bertahan hidup.

Jet ski menambah kekacauan, dengan para pencari sensasi yang melewati para perenang dengan berbahaya.

Makan di luar adalah ujian kesabaran lainnya.

Banyak keluarga berduyun-duyun untuk mencicipi kelezatan kuliner di kawasan ini, namun anak-anak yang tidak terkendali berlarian di antara meja-meja mengubah layanan menjadi rintangan sementara orang tua yang tidak sadar menyesap anggur.

Bahkan anjing pun bisa menambah tantangan.

Meskipun terdapat tanda yang jelas, anak-anak anjing yang dilepaskan sering kali berkeliaran di zona bebas anjing, mengejutkan satwa liar dan meninggalkan suvenir yang tidak diinginkan.

Membuang sampah sembarangan adalah hal yang menyakitkan lainnya.

Tempat berjemur yang rusak, pembungkus, dan sisa-sisa piknik yang tersebar di pantai-pantai yang masih asli menodai keindahan alam Barat Daya.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.