Dengarkan artikel

ISLAMABAD:

Islamabad pada hari Sabtu dengan keras menolak klaim seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden Joe Biden bahwa program rudal Pakistan adalah “ancaman yang muncul” terhadap Amerika Serikat karena dianggap “tidak berdasar, tidak rasional dan tidak masuk akal”.

“Persepsi ancaman dari kemampuan rudal dan sarana pengiriman Pakistan, yang dikemukakan oleh pejabat AS sangat disayangkan,” demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, yang juga menekankan bahwa Pakistan tidak memiliki “niat buruk” terhadap Amerika Serikat. .

Pernyataan itu muncul dua hari setelah Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer mengatakan bahwa Pakistan yang mempunyai senjata nuklir sedang mengembangkan kemampuan rudal balistik jarak jauh yang pada akhirnya memungkinkannya menyerang sasaran jauh di luar Asia Selatan, sehingga menjadikannya sebuah “ancaman baru” bagi dunia. Amerika Serikat.

Berbicara di Carnegie Endowment for International Peace, Finer mengatakan Pakistan telah mengupayakan “teknologi rudal yang semakin canggih, mulai dari sistem rudal balistik jarak jauh hingga peralatan yang memungkinkan pengujian motor roket yang jauh lebih besar.”

Jika tren tersebut terus berlanjut, Finer mengatakan, “Pakistan akan memiliki kemampuan untuk menyerang sasaran di luar Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat.” Jumlah negara bersenjata nuklir yang memiliki rudal yang dapat mencapai wilayah AS “sangat kecil dan cenderung bermusuhan,” lanjutnya, sambil menyebutkan Rusia, Korea Utara, dan Tiongkok.

“Jadi, sejujurnya, sulit bagi kami untuk melihat tindakan Pakistan selain sebagai ancaman terhadap Amerika Serikat,” kata Finer. Pidatonya disampaikan sehari setelah Washington mengumumkan babak baru sanksi terkait program pengembangan rudal balistik Pakistan, termasuk untuk pertama kalinya terhadap badan pertahanan milik negara yang mengawasi program tersebut.

“Tuduhan ini tidak berdasar, tidak memiliki rasionalitas dan sejarah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mumtaz Zahra Baloch. Sejak tahun 1954, Pakistan dan Amerika telah menikmati hubungan yang positif dan luas, tambahnya.

“Serangan tuduhan AS terhadap sekutu utama non-NATO baru-baru ini tidak akan membantu hubungan secara keseluruhan, terutama karena tidak adanya bukti mengenai hal ini. Pakistan tidak pernah memiliki niat buruk terhadap AS dalam bentuk atau cara apa pun. dan kenyataan mendasar ini tidak berubah,” tambahnya.

Sebaliknya, juru bicara tersebut menambahkan bahwa Pakistan telah melakukan pengorbanan yang sangat besar demi hubungan ini dan terus menderita akibat kebijakan AS di wilayah tersebut.

“Sangat disesalkan bahwa pejabat AS menyinggung pengelompokan Pakistan dengan pihak-pihak yang dianggap memiliki hubungan yang bermusuhan dengan AS,” kata juru bicara tersebut lebih lanjut.

“Meskipun mengabaikan dan melindungi manifestasi kemampuan rudal yang jauh lebih kuat di wilayah timur kita, kekhawatiran terhadap kemampuan Pakistan tampaknya muncul atas perintah negara lain untuk lebih menonjolkan stabilitas strategis yang sudah rapuh di wilayah tersebut.”

“Kami ingin menegaskan kembali bahwa kemampuan strategis Pakistan dimaksudkan untuk mempertahankan kedaulatannya dan menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Selatan. Pakistan tidak dapat melepaskan haknya untuk mengembangkan kemampuan yang sepadan dengan kebutuhan untuk mempertahankan pencegahan minimum yang kredibel serta ancaman yang terus berkembang dan dinamis. ” bunyi pernyataan itu.

Reaksi Pakistan juga memberikan gambaran mengenai diskusi tertutup mengenai masalah ini. Pernyataan tersebut mencatat bahwa sejak tahun 2012 ketika para pejabat Amerika mulai membicarakan masalah ini, berbagai pemerintahan, kepemimpinan dan pejabat Pakistan, telah berupaya dari waktu ke waktu, untuk secara positif mengatasi dan menghilangkan kekhawatiran Amerika yang salah tempat.

Selain itu, Pakistan juga memperjelas bahwa program strategis dan kemampuan sekutu kami semata-mata dimaksudkan untuk mencegah dan menggagalkan ancaman nyata yang nyata dari lingkungan kami dan tidak boleh dianggap sebagai ancaman bagi negara lain. “Oleh karena itu, asumsi irasional apa pun mengenai niat bermusuhan dari Pakistan yang dilakukan oleh negara lain termasuk AS adalah hal yang membingungkan dan juga tidak masuk akal,” tegas juru bicara tersebut.

“Mengingat kesucian program strategis yang mendalam bagi rakyat Pakistan dan bagi pertahanan negara, iterasi kami yang jelas dan perwujudan maksud dan tujuannya, setiap upaya untuk mencari gangguan ke dalamnya, dalam bentuk atau cara apa pun, dengan dalih apa pun , tidak terpikirkan atau tidak mungkin.”

“Ada tekad yang tak tergoyahkan dan konsensus penuh mengenai aspek ini di seluruh spektrum politik dan sosial di negara ini,” kata pernyataan itu.

Dikatakan bahwa Pakistan selalu berusaha untuk terlibat secara konstruktif dengan AS dalam semua masalah, termasuk kebutuhan untuk melakukan pendekatan yang seimbang terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan kami. “Kami memiliki sejarah kerja sama yang panjang dan ingin membangun warisan yang kuat ini.”

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.