Badan Investigasi Federal (FIA) mengumumkan penangkapan Abdul Shakoor, seorang penyelundup manusia yang berbasis di Karachi, pada hari Jumat, menuduhnya bekerja sama dengan agen India untuk mengirim orang ke Eropa secara ilegal.
Penangkapan ini merupakan bagian dari tindakan keras pemerintah terhadap perdagangan manusia, menyusul serangkaian tragedi baru-baru ini yang melibatkan migran Pakistan.
FIA mengonfirmasi bahwa Shakoor telah bekerja sama dengan Gautam Sharma, warga negara India yang berbasis di Azerbaijan. Sharma mengoordinasikan pergerakan ilegal migran dari Azerbaijan ke Polandia. Sehubungan dengan Shakoor, tiga tersangka lainnya—Hasib Ahmed, Qaiser Ahmed, dan Usman Ali, semuanya dari provinsi Punjab—juga ditangkap.
Menurut FIA, Shakoor mengenakan biaya $5,028.89 per orang untuk transportasi ke Polandia, dengan setiap migran membayar uang muka sebesar $898.02. Badan tersebut juga menyebutkan nama organisasi yang memfasilitasi proses perolehan visa bagi para migran tersebut.
Penangkapan terbaru ini menyusul kematian lima warga negara Pakistan dalam kecelakaan kapal di dekat pulau Gavdos, Yunani awal bulan ini, yang memicu kembali kekhawatiran tentang bahaya migrasi ilegal.
Masalah ini mendapat perhatian nasional tahun lalu setelah sebuah kapal terbalik di lepas pantai Yunani, dimana ratusan migran, termasuk 262 warga Pakistan, tenggelam dalam perjalanan berbahaya dari Libya.
Sementara itu, Perdana Menteri Shehbaz Sharif memimpin pertemuan untuk meninjau upaya negara tersebut dalam memerangi penyelundupan manusia pada hari Jumat.
Ia membahas temuan-temuan komite yang menyelidiki tragedi kapal baru-baru ini di dekat Yunani dan menyerukan pembentukan satuan tugas baru, yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi, untuk mengembangkan solusi jangka panjang terhadap masalah perdagangan manusia.
PM Shehbaz mengarahkan pihak berwenang untuk menangkap semua individu yang terlibat dalam perdagangan penyelundupan manusia dalam waktu seminggu dan segera mengambil tindakan hukum.
Ia juga menyampaikan keprihatinan atas kurangnya tindakan disipliner terhadap pejabat pemerintah yang dicurigai membantu penyelundup dan menekankan perlunya pemeriksaan visa yang lebih ketat dan peraturan perjalanan bagi semua migran yang keluar negeri.
Pertemuan tersebut juga memberikan informasi terkini mengenai identifikasi warga negara Pakistan yang terlibat dalam tragedi kapal Yunani dan proses pemulangan jenazah mereka yang sedang berlangsung.