HIDERABAD:
Menantang cuaca dingin, para peserta berbondong-bondong menghadiri Festival Sastra Hyderabad (HLF) yang berlangsung selama dua hari, yang dimulai dengan perpaduan sesi sastra, peluncuran buku, dan pameran seni yang semarak.
Penyair terkenal Akash Ansari meresmikan acara tersebut dengan pembacaan syair Shah Abdul Latif Bhittai, yang mengatur suasana festival yang kaya budaya. Siswa dari berbagai sekolah menyambut penonton dengan penampilan tablo yang menarik.
Hari pertama menampilkan diskusi tentang beragam topik sastra, peluncuran buku, dan pameran lukisan yang menawan. Selama festival berlangsung, 45 sesi dijadwalkan, menampilkan para ahli dan tokoh terkemuka dari berbagai bidang yang akan berbagi perspektif mereka.
Dalam pidato pengukuhannya, Akash Ansari merefleksikan dampak kecerdasan buatan, menggambarkan zaman saat ini sebagai zaman yang didorong oleh ide. “Kita menyaksikan dunia yang diubah oleh teknologi modern, dan masa depannya masih tidak dapat diprediksi,” ujarnya. Ia juga menyoroti perjuangan kritis di Sindh terhadap pembangunan enam kanal di Sungai Indus, dan mendesak seluruh warga untuk berpartisipasi menjaga sumber daya air di wilayah tersebut. “Air adalah kehidupan; jika diambil, kita tidak punya pilihan lain,” ia memperingatkan.
Museum Sindh berfungsi sebagai pusat festival yang ramai, menarik banyak orang untuk mengunjungi kios buku, lokakarya, dan pameran seni. Para peserta menyatakan minatnya untuk mengeksplorasi beragam persembahan pada hari pembukaan festival, memastikan suasana yang hidup dan menarik sepanjang acara.
