Menurut badan tersebut, sekitar 6,3 juta bangunan berada di wilayah berisiko banjir yang berasal dari satu atau lebih sumber – sungai, laut, atau air permukaan.

Dengan adanya perubahan iklim, jumlah properti di kawasan berisiko bisa meningkat menjadi sekitar 8 juta.

“Dengan kata lain, satu dari empat properti di Inggris akan berisiko terkena banjir sungai, laut, atau air permukaan pada pertengahan abad ini,” kata dokumen tersebut.

Masalah lainnya adalah erosi pantai, dimana tanah hilang atau tergeser di sepanjang garis pantai.

Pada tahun 2055, akan terdapat 3.500 properti yang berisiko terkena erosi pantai, dan pada tahun 2105 angka ini akan meningkat menjadi sekitar 10.100 properti. Separuh dari bangunan tersebut merupakan pemukiman. Bangunan yang tersisa adalah sekolah, rumah sakit, fasilitas bisnis rekreasi dan perdagangan.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa banjir yang lebih parah dapat menimbulkan konsekuensi yang lebih buruk bagi Inggris. Dengan demikian, kerusakan akibat banjir di Inggris dan Wales pada periode 2016 hingga 2019, menurut berbagai perkiraan, berjumlah 504 hingga 924 juta pound sterling.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.