Presiden terpilih AS Donald Trump membagikan video ekonom Yahudi-Amerika Jeffrey Sachs di platform media sosialnya, Truth Social, pada hari Rabu di mana Sachs menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “anak nakal” dan menyeret AS terlibat dalam perang di Timur Tengah.

Klip yang dibagikan Trump berasal dari acara pembicara tamu pada Oktober 2024 di Cambridge Union yang bergengsi di Cambridge, Inggris; sebuah organisasi debat, kebebasan berbicara, dan pembicara tamu yang dikelola oleh mahasiswa Universitas Cambridge.

Pada sesi tanya jawab acara tersebut, Sachs diminta oleh salah satu penonton untuk membahas konflik antara negara demokrasi dan kediktatoran, khususnya yang berkaitan dengan hubungan ekonomi dan geopolitik Republik Rakyat Tiongkok dan Washington-Beijing.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Sachs pertama kali menyatakan bahwa AS sebenarnya bukan negara demokrasi, mengingat hanya sedikit orang yang mengetahui atau setuju dengan kebijakan luar negeri Biden. Dia juga menuduh media sengaja memberikan informasi yang salah kepada masyarakat Amerika tentang situasi sebenarnya.

Sebelum menjawab topik mengenai Tiongkok, ia berbicara tentang bagaimana seorang pakar humas mengarahkan informasi yang salah kepada media dan bahwa orang-orang yang dituduh sebagai ‘Deep State’, “menginginkan perang sepanjang waktu. Mereka harus mencari cara untuk menjual perang tersebut kepada rakyat Amerika, bagaimana menakut-nakuti rakyat Amerika.” Dia juga merujuk pada bagaimana invasi Irak tahun 2003 adalah “perang palsu” yang “sebenarnya datang dari Netanyahu.”

TENTARA AS berdiri di latar belakang di samping bendera Israel dan Amerika selama latihan di Israel. (kredit: REUTERS)

Sachs kemudian terus menuduh bahwa Netanyahu telah memanipulasi kebijakan luar negeri Washington “sejak tahun 1995 dan seterusnya” untuk “menyingkirkan Hamas dan Hizbullah dengan menggulingkan pemerintah yang mendukung mereka. Yaitu Irak, Suriah, dan Iran.”

Sachs akhirnya melanjutkan untuk mengatasi hubungan Washington dengan Beijing.

Sejarah perspektif politik yang kontroversial

Jeffrey Sachs adalah ekonom lulusan Harvard kelahiran Michigan yang berasal dari keluarga Yahudi dan memegang jabatan profesor di Universitas Kolombia.

Sachs sering berbicara tentang masalah geopolitik yang dihadapi AS, termasuk mempererat hubungan antara AS dan Tiongkok, mendukung keputusan Donald Trump pada tahun 2018 untuk menarik pasukan AS dari Suriah, mengecam sanksi AS terhadap Venezuela, dan mempertanyakan dukungan militer NATO terhadap Ukraina.





Sumber

Patriot Galugu
Patriot Galugu is a highly respected News Editor-in-Chief with a Patrianto Galugu completed his Bachelor’s degree in Business – Accounting at Duta Wacana Christian University Yogyakarta in 2015 and has more than 8 years of experience reporting and editing in major newsrooms across the globe. Known for sharp editorial leadership, Patriot Galugu has managed teams covering critical events worldwide. His research with a colleague entitled “Institutional Environment and Audit Opinion” received the “Best Paper” award at the VII Economic Research Symposium in 2016 in Surabaya.