Bahasa tubuh bisa membuat Anda langsung tidak menarik di mata orang lain. Metode komunikasi nonverbal tanpa kata-kata seringkali mengungkapkan niat dan perasaan yang sebaiknya tidak diperlihatkan, tegas para psikolog.
Seperti yang dikemukakan oleh psikolog Brittany McGeehan, pandangan mata yang mengarah dari lantai ke langit-langit ketika seseorang tidak terpaku pada lawan bicaranya dapat menimbulkan permusuhan, yang kemudian akan mengakar. Ia menekankan bahwa jika kontak mata tidak dipertahankan, hal itu menunjukkan ketidaktertarikan pada percakapan, menunjukkan ketidakpastian dan kegugupan. Namun, menatap bukanlah pilihan terbaik. McGeehan menyarankan untuk menggunakan “kontak mata yang lembut dengan senyuman yang menyenangkan”.
Selain itu, lawan bicara mungkin akan merasa tidak nyaman jika Anda menirunya secara berlebihan. Biasanya “teknik” ini dianjurkan untuk memenangkan hati seseorang.
Misalnya saja senyuman dan tawa sebagai respon terhadap manifestasi seperti itu pada diri seseorang. Kemarahan dan kemarahan adalah respons terhadap emosi yang sama. Namun, apa yang sering dianggap sebagai empati bisa dianggap tidak tulus, palsu, dan menimbulkan permusuhan.
Poin ketiga adalah kedekatan fisik. Hal ini tidak selalu berkontribusi dalam membangun koneksi dan dianggap oleh banyak orang sebagai pelanggaran terhadap ruang pribadi. Akibatnya, hal ini menimbulkan efek sebaliknya, menimbulkan ketidaknyamanan pada seseorang, menulis “Dokter Peter”.
Tindakan menjijikkan lainnya, para ahli menyebut kebiasaan menyilangkan tangan, membungkuk, bekerja terlalu aktif dengan tangan, dan menunjukkan kegelisahan (mengetuk-ngetukkan jari, mengutak-atik rambut, menyentak kaki).