Peristiwa itu terjadi pada 20 Februari tahun lalu. Sebuah balok yang jatuh dari atap rumah terdakwa merusak pagar sehingga mengakibatkan kerusakan pada bagian depannya yang mengarah ke tetangga. Untuk itu, korban menuntut ganti rugi seluruh biaya perbaikan. Terdakwa sebaliknya menyatakan: karena pagar itu digunakan bersama, maka biaya pemugarannya harus ditanggung oleh kedua belah pihak. Dan salju yang turun dari atap dapat dikaitkan dengan keadaan alam.
Pengadilan memeriksa keadaan kasus dan pendapat ahli, yang menetapkan bahwa penyebab keadaan darurat adalah tidak adanya alat penahan salju di atap rumah terdakwa, yang bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan bangunan yang disetujui oleh Kementerian Konstruksi. Federasi Rusia. Total biaya restorasi pagar adalah 117,6 ribu rubel, di mana 109,7 ribu rubel diperkirakan untuk perbaikan seluruh pagar dan 7,8 ribu untuk kerusakan rumah penggugat.
Namun baik penggugat maupun tergugat tidak dapat memberikan bukti hak atas pagar tersebut. Mereka tidak mendaftarkannya secara terpisah sebagai milik mereka. Oleh karena itu, pengadilan menolak tuntutan ganti rugi atas kerusakan pagar yang tidak ada pemiliknya. Namun ia mengakui adanya hubungan sebab-akibat antara kelalaian tergugat dengan rusaknya pagar bagian depan samping rumah penggugat, yang untuk perbaikannya ia menginvestasikan dananya sendiri.
Akibatnya, hanya 7,8 ribu rubel yang diperoleh kembali untuk kepentingan penggugat. Para tetangga sekarang harus bekerja sama untuk memperbaiki pagar. Dan kemudian mendaftarkannya sebagai milik bersama.
Keputusan pengadilan mulai mempunyai kekuatan hukum.