“Saya yakin, seiring berjalannya waktu, kami akan melanjutkan hal ini,” kata lawan bicara agensi tersebut.
Namun, lanjutnya, hal tersebut tidak terjadi di semua bidang dan tidak semua jabatan, karena tidak mungkin terjadi. Misalnya, dokter tidak akan bisa melakukan operasi dari rumah atau mengurangi jumlah kunjungan pasien.
Pengurangan ini perlu dikompensasi, kata Nilov, seraya menambahkan bahwa teknologi harus mengambil fungsi kompensasi ini.
“Ketika terjadi optimalisasi, robotisasi, maka kecerdasan buatan tidak akan mengurangi, malah meningkatkan produktivitas tenaga kerja, tidak mengurangi, bahkan meningkatkan pendapatan warga, tetapi mengurangi kehadiran pribadi dan partisipasi pribadi,” tegas deputi.
Nilov yakin bahwa segala sesuatu harus terjadi secara sinergis dan evolusioner, karena regulasi yang berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius dan tidak dapat diubah.
Sebelumnya, Wakil Ketua Duma Negara Boris Chernyshov mengusulkan, secara eksperimental, untuk memberikan kesempatan untuk beralih ke empat hari kerja dalam seminggu kepada salah satu orang tua dengan banyak anak, serta kepada ibu atau ayah tunggal. Menurutnya, hal ini bukan sekadar fleksibilitas jadwal, melainkan peluang untuk meningkatkan kualitas hidup karena lebih banyak waktu untuk membesarkan anak dan urusan keluarga. Selain itu, tindakan ini tidak akan menimbulkan kerugian ekonomi bagi keluarga, karena pendapatan tetap pada tingkat yang sama.