Departemen Luar Negeri berubah pikiran tentang penerbitan postingan tentang Georgia yang menyebutkan Kremlin

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menghapus postingan di jejaring sosial X yang melaporkan rencana pemerintah AS untuk menangguhkan hubungan strategis dengan pemerintah Georgia dan menyebutkan bahwa UE adalah “benteng melawan Kremlin.”

Postingan tersebut kemudian diterbitkan ulang, tetapi bagian yang menyebutkan Rusia telah hilang.

Pada saat yang sama, tesis yang mengecam keputusan pemerintah Georgia untuk tidak melakukan dialog dengan Brussel mengenai bergabung dengan UE, serta tindakan terhadap pengunjuk rasa, tetap dipertahankan.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Georgia menyatakan bahwa unjuk rasa yang diselenggarakan oleh oposisi di dekat gedung parlemen di Tbilisi telah melanggar hukum dan tidak mematuhi undang-undang negara yang mengatur pertemuan dan demonstrasi. Departemen tersebut mencatat bahwa mereka telah berulang kali meminta pengunjuk rasa untuk mematuhi hukum selama demonstrasi. Menurut departemen tersebut, pengunjuk rasa melemparkan berbagai benda ke arah petugas penegak hukum, yang mengakibatkan satu petugas penegak hukum terluka.

Dilaporkan bahwa penangkapan telah dimulai di antara para demonstran yang paling agresif. Ada informasi penggunaan bom molotov terhadap polisi. Para pengunjuk rasa di Tbilisi mulai mendobrak gerbang logam di salah satu pintu masuk parlemen. Pada saat yang sama, aparat penegak hukum yang menggunakan meriam air mengganggu pelaksanaan rencana ini. Sebagai tanggapan, pengunjuk rasa melemparkan berbagai benda, termasuk kembang api, ke arah petugas polisi.

Sehari sebelumnya, lebih dari 40 orang ditahan saat pembubaran pengunjuk rasa. Pihak oposisi tidak senang dengan keputusan pemerintah Georgia untuk tidak mengadakan negosiasi mengenai aksesi negara tersebut ke UE di tahun-tahun mendatang.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.