Ambisi gelar Arsenal mendapat pukulan telak karena Gabriel Jesus berpotensi mengalami cedera ACL di akhir musim. Manajer Mikel Arteta telah mengonfirmasi bahwa klub secara aktif menjajaki pasar transfer untuk mengatasi kesenjangan yang ditinggalkan penyerang Brasil itu.
Kembalinya Gabriel Jesus ke performa terbaiknya sepertinya menjadi titik balik serangan Arsenal. Sang penyerang mencetak 6 gol dalam 7 penampilan terakhirnya untuk The Gunners, namun berita buruk tentang cedera ACL yang dialaminya Minggu lalu saat melawan Manchester United telah membuat tim kesulitan mencari solusi.
Setelah ACL-nya pecah, Jesus diperkirakan akan melewatkan sisa musim ini, meninggalkan kekosongan yang signifikan dalam opsi serangan Arsenal.
Manajer Mikel Arteta mengungkapkan urgensi situasi ini: “Kami secara aktif mencari pasar untuk meningkatkan skuad. Ini adalah kesempatan untuk berkembang dan mengatasi keadaan yang kita hadapi.”
Waktunya sangat buruk bagi Arsenal, karena mereka telah kesulitan untuk mengkonversi peluang di pertandingan-pertandingan penting. Melawan Newcastle dan Manchester United, tim mencatatkan 49 tembakan tetapi gagal mencetak gol. Dengan absennya Bukayo Saka, tekanan pada Kai Havertz, satu-satunya penyerang tengah yang diakui, semakin meningkat. Namun, Havertz belum membuktikan dirinya sebagai pencetak gol yang andal dan dikritik karena penampilannya di depan gawang saat kekalahan hari Minggu dari Manchester United.
Inefisiensi ini telah menghidupkan kembali kekhawatiran mengenai ketergantungan Arsenal yang berlebihan pada beberapa pemain kunci dan kurangnya investasi pada barisan penyerang mereka. Selama musim 2022-23, Gabriel Martinelli, Martin Ødegaard, dan Bukayo Saka mengungguli target yang diharapkan (xG), menutupi kekurangan di lini depan.
Namun, tingkat pencapaian tersebut belum bisa direplikasi, sehingga menggarisbawahi perlunya striker yang terbukti mampu mencetak 20+ gol dalam satu musim.
Pasar transfer bulan Januari menawarkan pilihan yang terbatas, dan merekrut striker papan atas memiliki tantangan finansial yang signifikan. Spekulasi beredar seputar pemain seperti Alexander Isak dari Newcastle, namun dengan kemungkinan Newcastle berpisah pada pertengahan musim, pilihan Arsenal semakin menyempit. Arteta mengakui sulitnya menemukan pemain yang selaras dengan gaya bermain dan visi jangka panjang klub.
Yang menambah kompleksitas adalah transisi Arsenal yang sedang berlangsung di departemen olahraga mereka setelah kepergian Edu. Pengaturan sementara dapat berdampak pada kemampuan klub untuk bertindak tegas dalam jendela transfer krusial.
Terlepas dari tantangan yang ada, Arteta tetap optimis: “Keadaan memang seperti itu. Kami harus merangkul mereka dan mengeluarkan yang terbaik dari tim.”
Arsenal menjamu rival lokalnya Tottenham Hotspurs dalam Derby London Utara yang sangat dinantikan pada hari Rabu di Liga Premier.