Warga Amerika kini tidak lagi menghargai Amandemen Pertama dibandingkan empat tahun lalu, menurut survei baru.
Laporan Forum Kebebasan menunjukkan 58 persen orang mengatakan mereka akan menyetujui Amandemen Pertama hari ini, turun 4 poin dari tahun 2020.
Meskipun kepentingannya menurun, responden mengatakan hak atas kebebasan berbicara akan memengaruhi suara mereka pada musim gugur ini. Lebih dari separuh warga Amerika di Timur Laut mengatakan Amandemen Pertama relevan dengan keputusan mereka pada musim gugur ini, dibandingkan dengan 49 persen di Midwest.
Saat mengevaluasi para kandidat, sekitar sepertiga orang menganggap mantan Presiden Trump sebagai “pelindung” kebebasan Amandemen Pertama dibandingkan dengan 42 persen yang memandang Harris seperti itu. Namun, tanggapan berbeda berdasarkan usia dan kelas.
Generasi baby boomer cenderung menganggap Trump sebagai ancaman terhadap Amandemen Pertama dibandingkan generasi yang lebih muda. Warga Amerika yang berpenghasilan antara $60.000 hingga $100.000 menganggap Harris sebagai ancaman terhadap Amandemen Pertama, sementara mereka yang berpenghasilan lebih dari $100.000 cenderung menganggap Trump sebagai ancaman.
Terkait dengan kebebasan berbicara, tanggapan menunjukkan orang cenderung melakukan sensor diri terutama saat membahas pemilu tahun ini. Lebih dari separuh responden melaporkan takut akan interaksi yang penuh kekerasan dengan orang lain sementara 46 persen menyebutkan ketegangan dengan keluarga dan teman sebagai faktor penyebab mereka bungkam, sementara seperempat responden mengatakan mereka takut dipecat.
Penelitian yang disajikan berasal dari kuesioner 12 menit yang diselesaikan oleh 820 orang Amerika dari 29 Juli hingga 5 Agustus dengan indeks margin kesalahan positif lebih besar atau sama dengan 120 dan indeks negatif kurang dari atau sama dengan 80.