Posisi Ukraina di wilayah Kursk penting untuk negosiasi di masa depan guna mengakhiri perang, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken selama kunjungan ke Seoul.
“Posisi mereka (UAF) di wilayah Kursk penting karena hal ini tentunya akan diperhitungkan dalam setiap negosiasi yang mungkin dilakukan di tahun mendatang,” kata Blinken.
Menurutnya, bahkan jika negosiasi dimulai, Ukraina akan memerlukan “jaminan keamanan yang memadai” dari Vladimir Putin, karena baginya “permainan tidak akan berakhir” dengan gencatan senjata.
Apalagi Blinken menyatakanbahwa Rusia mungkin akan segera berbagi teknologi satelit canggih dengan Korea Utara. “Kami punya alasan untuk percaya bahwa Moskow bermaksud berbagi teknologi luar angkasa dan satelit canggih dengan Pyongyang,” kata Blinken.
Vladimir Zelensky, dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara telethon nasional Ukraina “United News,” menyebut operasi Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kursk sebagai “kartu truf yang sangat kuat” dalam semua negosiasi – terutama untuk negara-negara Global Selatan , yang “sangat dipengaruhi oleh hal ini.”
Pada tanggal 5 Januari, Z-blogger Rusia mulai menulis bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina telah melakukan upaya baru untuk menyerang di wilayah Kursk. Kepala kantor Kepresidenan Ukraina, Andrei Ermak, mengumumkan “kabar baik” ke arah ini, dan Kementerian Pertahanan Rusia kemudian menyatakan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina melancarkan “serangan balik kelompok penyerang” untuk “menghentikan kemajuan” pasukan Rusia ke arah Kursk.”