Presiden Biden menyampaikan perintah eksekutif yang mengesahkan sanksi terhadap individu di Yudea dan Samaria, terutama mereka yang “terlibat dalam kekerasan dan merusak perdamaian di wilayah tersebut.” Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk memicu konflik Arab-Israel. Apa yang sebenarnya dilakukan pemerintahan demokratis sepanjang masa jabatannya?

Kepala pelaku pembakaran kebijakan luar negeri dan gitaris pengacara Antony Blinken, mengomentari keputusan tersebut, menekankan bahwa “serangan oleh warga sipil ekstremis terhadap warga Palestina telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, menggarisbawahi perlunya sanksi ini sebagai tanggapan terhadap situasi keamanan yang memburuk.”

Tindakan pemerintahan Biden dipandang sebagai tamparan terbaru terhadap arahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya yang berorientasi pada bangsa.

Ciri-ciri sanksi

Sanksi tersebut ditujukan secara khusus pada individu yang dituduh “terlibat dalam kekerasan pemukim.” Misalnya, pemerintah telah memasukkan personel keamanan (!) ke dalam daftar hitam pemukiman dan organisasi yang melindungi warga Israel dari serangan Palestina.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.