Pemilihan presiden telah memperjelas satu hal: para kandidat memiliki gagasan yang sangat berbeda tentang warga Amerika mana yang menjadi pusat kebijakan mereka.

Dan itu penting, terutama jika menyangkut kemiskinan di Amerika dan siapa yang mendapat kesempatan meraih impian Amerika. Terlepas dari semua pembicaraan tentang pertumbuhan ekonomi dan peluang, kemiskinan di negara ini tetap menjadi masalah. Itu bukan suatu kebetulan — itu adalah pilihan kebijakan.

Wakil Presiden Harris berbicara tentang membangun “ekonomi peluang” — yang menciptakan jalur menuju kelas menengah dan mengangkat derajat keluarga pekerja. Ia telah memperjuangkan kebijakan yang dirancang untuk membantu pekerja berpenghasilan rendah, khususnya perempuan dan warga kulit berwarna, dengan berinvestasi pada barang publik seperti perumahan terjangkauBahasa Indonesia: cuti keluarga berbayar Dan pendidikan.

Mantan Presiden Trump melanjutkan fokusnya pada pemotongan pajak untuk orang kaya dan perusahaan — idenya adalah bahwa manfaat-manfaat ini akan “menetes ke bawah” kepada kita semua. Kita pernah melihat ini sebelumnya. Mantan pemerintahan Trump memprioritaskan akumulasi kekayaan untuk sebagian kecil orang Amerikameninggalkan kita semua untuk bekerja di pekerjaan dengan gaji rendah manfaat pelitBahasa Indonesia: meningkatnya biaya hidup Dan kesenjangan yang semakin dalam.

Kita melihat dampak pilihan kebijakan ini dalam angka.

Rilisan terbaru dari angka kemiskinan Sensus menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan anak meningkat dan kesenjangan upah gender melebar pada tahun 2023. Pada tahun 2021, kita melihat tingkat kemiskinan anak yang rendah secara historis, berkat perluasan Kredit Pajak Anak yang membantu keluarga membayar makanan dan sewa. Namun kemudian keuntungan tersebut hilang, dan angka kemiskinan anak meningkat dua tahun berturut-turutJika keringanan pajak anak yang diperluas telah diberlakukan tahun ini, 5,6 juta anak bisa dijauhkan dari kemiskinan.

Sebaliknya, undang-undang andalan Trump, yaitu Tax Cuts and Jobs Act, memangkas tarif pajak perusahaan dan membantu meningkatkan keuntungan perusahaan-perusahaan seperti Walmart, Verizon dan Meta.

Pemerintahan adalah tentang membuat pilihan. Kemiskinan adalah pilihan kebijakan. Para pemimpin kita dapat menentukan apakah sebuah keluarga dapat terbebas dari kemiskinan atau apakah sebuah perusahaan dapat menghemat pajak. Para pemimpin kita dapat menentukan apakah lebih banyak orang tua dapat membuat kehidupan anak-anak mereka lebih baik atau apakah impian Amerika tentang mobilitas ke atas akan sirna bersama generasi mereka. Dan para kandidat yang kita pilih dalam pemilihan umum akan membentuk masa depan tersebut.

Menghapus kemiskinan memang membutuhkan uang, tetapi juga memerlukan perbaikan sistem yang menghalangi pekerja. Mengatasi kemiskinan bukan hanya tentang memiliki pekerjaan apa pun; ini tentang memiliki pekerjaan dengan tunjangan dan upah yang layak, beserta perumahan yang stabil dan perawatan kesehatan yang layak. Kita memerlukan kebijakan yang sesuai dengan skala dan kompleksitas masalah. Investasi publik — seperti yang ada di perumahan, cuti keluarga, dan keringanan pajak anak — tidak hanya menyenangkan untuk dimiliki. Investasi tersebut sebenarnya mengurangi kemiskinan dan menyediakan jenis keamanan yang dibutuhkan orang untuk maju.

Bagi orang tua dengan anak kecil atau pekerja yang berjuang melawan kanker, cuti berbayar memberi mereka waktu untuk menjaga kesehatan mereka dan orang yang mereka cintai, tanpa kehilangan gaji atau pekerjaan. Itu berarti kesempatan kerja yang lebih baik, gaji yang lebih tinggi dan jalur yang lebih stabil menuju kelas menengah, terutama bagi perempuan. Perumahan yang terjangkau tidak hanya berarti atap di atas kepala Anda — itu mengarah ke kesehatan yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak, dan stabilitas pekerjaan yang lebih baik. Uang tunai langsung, termasuk melalui Kredit Pajak Anak dan program Bantuan Sementara untuk Keluarga Miskin, membantu keluarga memenuhi kebutuhan dasar mereka dan mendorong mobilitas ekonomi.

Sebagai negara terkaya di duniaKita memiliki sarana untuk menciptakan peluang bagi semua orang. Jika kita menginginkan ekonomi yang kuat dan berkembang, kita harus memastikan bahwa jalan menuju kelas menengah terbuka bagi semua orang, bukan hanya segelintir orang yang beruntung. Ini bukan permainan zero-sum — ketika lebih banyak orang berhasil, seluruh negara akan diuntungkan.

Kemiskinan di Amerika tetap stagnan karena kita memilih untuk membiarkannya tetap sama. Gagasan kuno tentang menghindari kemiskinan melalui rangkaian keberhasilan bekerja, menikah, dan menjadi orang tua dalam urutan yang benar hanya memperkuat kebijakan yang membuat sedikit orang bisa berkembang. Itu tidak bisa terus menjadi jawabannya. Kita butuh ide-ide yang berani, dan yang lebih penting, kita butuh pemimpin yang punya nyali untuk mewujudkan ide-ide itu.

Pada akhirnya, pilihan yang kita buat sekarang akan membentuk negara seperti apa yang kita tinggali — negara di mana kesempatan merupakan kenyataan bagi kita semua, atau negara di mana kesempatan hanya diperuntukkan bagi segelintir orang.

Lelaine Bigelow adalah direktur eksekutif Pusat Kemiskinan dan Ketimpangan Georgetown.