Biden dan tim keamanan nasionalnya membahas berbagai opsi dan skenario dalam pertemuan sekitar sebulan lalu, namun presiden belum membuat keputusan akhir, menurut sumber. Seseorang mengatakan Sullivan tidak memberikan saran apa pun kepada Biden mengenai masalah ini, namun hanya membahas perencanaan skenario. Gedung Putih menolak berkomentar.
Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Biden akan menjadi pertaruhan besar bagi seorang presiden yang telah berjanji untuk menghentikan Teheran mengembangkan senjata nuklir namun berisiko menyerahkan konflik lain kepada penggantinya. Biden tidak menyetujui pemogokan tersebut selama pertemuan tersebut dan tidak lagi melakukannya lagi sejak saat itu, kata sumber tersebut.
Seorang pejabat AS yang mengetahui situasi tersebut mengatakan pertemuan di Gedung Putih tidak dipicu oleh informasi intelijen baru dan diperkirakan tidak akan berakhir dengan keputusan Biden yang membuat keputusan ya atau tidak. Sebaliknya, hal itu merupakan bagian dari diskusi mengenai “perencanaan skenario yang bijaksana” tentang bagaimana Amerika Serikat harus merespons jika Iran mengambil langkah-langkah seperti memperkaya uranium hingga kemurnian 90 persen pada 20 Januari, kata pejabat itu. Sumber lain mengatakan saat ini tidak ada diskusi aktif di Gedung Putih mengenai kemungkinan tindakan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.
Sumber tersebut mencatat bahwa beberapa penasihat Biden, termasuk Sullivan, percaya bahwa melemahkan kemampuan pertahanan udara dan rudal Iran, serta melemahkan sekutu regionalnya secara signifikan, akan meningkatkan peluang keberhasilan serangan dan mengurangi risiko pembalasan dan eskalasi Iran di wilayah tersebut. .