AS menyerukan pembebasan segera seorang jurnalis Kamboja yang ditangkap pada hari Senin dan didakwa melakukan penghasutan atas postingan media sosial baru-baru ini.

Mech Dara, yang memenangkan penghargaan dari Departemen Luar Negeri AS tahun lalu atas laporannya mengenai jaringan perdagangan dunia maya di Kamboja, ditahan oleh polisi militer saat melakukan perjalanan dari Preah Sihanouk ke Phnom Penh pada hari Senin, kerabatnya kata kelompok hak asasi manusia setempat Licadho.

Dia dilaporkan didakwa pada hari Selasa setelah dituduh oleh pihak berwenang “ingin menimbulkan kekacauan atau kekacauan sosial,” dan dikirim ke tahanan pra-sidang di provinsi Kandal dekat ibu kota Phnom Penh.

“Kami sangat prihatin dengan penangkapan jurnalis yang dihormati secara internasional Mech Dara dan menyerukan pembebasannya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada The Hill pada hari Selasa.

“Dara, tokoh terdepan dalam upaya mengakhiri perdagangan manusia dan penipuan dunia maya online di Kerajaan Inggris, diakui sebagai Pahlawan TIP Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2023 atas laporannya, dan telah lama menjadi pendukung kebebasan berekspresi, sebuah hak yang dijamin di Kamboja. konstitusi,” tambah juru bicara itu. “Kami mendorong pihak berwenang untuk terlibat dengan beragam suara dan opini serta mendorong pers yang bebas dan independen.”

Kedutaan Besar Kamboja di AS tidak membalas permintaan komentar mengenai penangkapan Mech Dara.

Tidak jelas postingan media sosial apa yang dituduhkan kepadanya. Namun, sebelum penangkapannya, pejabat provinsi Prey Veng mengeluarkan pernyataan yang mengeluhkan postingan Facebook yang menyatakan bahwa tangga menuju kuil ikonik telah digantikan oleh tambang pertambangan.

Licadho dan puluhan kelompok masyarakat sipil lainnya merilis sebuah pernyataan Selasa menyebut dakwaan tersebut sebagai “upaya nyata untuk membungkam jurnalis pemberani yang jurnalisme investigatifnya secara rutin menyerukan akuntabilitas dalam kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia.”

“Dara adalah jurnalis investigasi garis depan yang kisah-kisahnya selama dekade terakhir telah mengungkap korupsi, perusakan lingkungan, dan perdagangan manusia di pusat penipuan di seluruh negeri, dan secara konsisten mendorong akuntabilitas dan keadilan,” tambah mereka. “Penangkapan Dara jelas merupakan upaya untuk mengintimidasi dan membungkam dia dan jurnalis lainnya di negara yang kebebasan persnya sering dibatasi.”

Dakwaannya terancam hukuman penjara maksimal 2 tahun.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.