LONDON — Komando Pusat AS mengumumkan serangan baru terhadap militan yang terkait dengan Iran di Suriah pada hari Selasa sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap personel Amerika di negara tersebut.
Serangan itu menargetkan “fasilitas markas besar penyimpanan senjata dan logistik kelompok milisi yang didukung Iran,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan, “sebagai tanggapan atas serangan roket terhadap personel AS di Pangkalan Patroli Shaddadi.”
Serangan roket terhadap pangkalan Shaddadi tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa, kata CENTCOM.
“Serangan ini akan menurunkan kemampuan kelompok yang didukung Iran untuk merencanakan dan melancarkan serangan di masa depan terhadap pasukan AS dan koalisi yang berada di wilayah tersebut,” lanjut pernyataan CENTCOM.
Komandan CENTCOM Jenderal Michael Erik Kurilla mengatakan pasukan Amerika “telah menegaskan bahwa serangan terhadap personel, pasukan mitra, dan fasilitas AS tidak akan ditoleransi dan bahwa kami mempunyai hak untuk membela diri.”
CENTCOM, tambahnya, “akan secara agresif mengejar segala ancaman terhadap pasukan, sekutu, mitra, dan keamanan AS di kawasan.”
AS memiliki sekitar 900 personel militer di Suriah sebagai bagian dari upaya koalisi melawan militan ISIS di wilayah tersebut.
Posisi Amerika di Suriah dan Irak sering diserang oleh kelompok militan lokal yang didukung Iran. Serangan semacam itu menjadi lebih umum sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan perang multi-front Israel melawan kelompok-kelompok yang terkait dengan Teheran di Timur Tengah.
Serangan balasan pada hari Selasa terjadi satu hari setelah CENTCOM mengumumkan serangan terhadap sembilan sasaran di dua lokasi “yang terkait dengan kelompok Iran di Suriah” sebagai tanggapan atas serangan terhadap personel AS.