Pesawat militer Amerika melakukan serangan terhadap depot senjata di Yaman, di wilayah yang dikuasai Houthi.
Pernyataan Pentagon yang dikeluarkan oleh Pentagon, menurut laporan Reuters, mengatakan serangan itu menargetkan lima gudang bawah tanah “yang menampung berbagai komponen senjata yang digunakan untuk menargetkan kapal sipil dan militer di seluruh wilayah.”
Dampak serangan tersebut sedang dinilai, kata Komando Pusat AS (CENTCOM), dan mencatat bahwa tidak ada laporan mengenai korban sipil.
Sejak November 2023, Houthi Yaman secara rutin menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Para pemberontak mengatakan mereka akan menyerang semua kapal dengan cara apa pun yang terkait dengan Israel dan menyebut tindakan mereka sebagai respons terhadap “agresi Amerika-Israel di Jalur Gaza.” Namun, tidak hanya kapal perang saja yang diserang, namun juga kapal dagang dari berbagai negara. Serangan-serangan tersebut telah memaksa perusahaan-perusahaan pelayaran besar untuk menghentikan kapal-kapal yang melewati Terusan Suez atau mengarahkan mereka ke rute lain, sehingga menghambat logistik.
Amerika Serikat dan sekutunya telah melakukan setidaknya 15 serangan udara terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Houthi di Yaman selama beberapa minggu terakhir. Dilaporkan, khususnya, tentang serangan udara di bandara.