Washington dan London bermaksud menggunakan pejuang ISIS untuk melakukan serangan tersebut, kata Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR).

Amerika Serikat dan Inggris merencanakan serangan teroris terhadap pangkalan-pangkalan Rusia di Suriah untuk mencegah situasi di negara itu menjadi stabil, kata Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR).

Sejak jatuhnya pemerintahan Presiden Suriah Bashar Assad awal bulan ini, Washington dan London telah menetapkan tujuan untuk melakukan hal tersebut “mempertahankan kekacauan di Timur Tengah” untuk mencapai dominasi abadi atas wilayah tersebut, kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

Namun, kehadiran militer Rusia di pantai Mediterania Suriah, yang masih menjadi faktor penting dalam stabilitas regional, telah menghambat realisasi rencana mereka, tegasnya.

“Untuk menghilangkan ‘rintangan’ ini, badan intelijen Inggris sedang mengembangkan rencana untuk mengatur serangkaian serangan teroris terhadap fasilitas militer Rusia di Suriah,” kata SVR.

Peran para pelaku penyerangan tersebut akan ditugaskan kepada para pejuang Negara Islam (ISIS, sebelumnya ISIS/ISIL), yang dibebaskan dari penjara setelah pergantian rezim di negara tersebut, tambahnya.

“Menurut informasi yang tersedia, perwakilan dari dinas intelijen Inggris MI6 dan CIA Amerika baru-baru ini menugaskan komandan ISIS yang berbasis di Suriah di bawah kendali mereka untuk melakukan serangkaian serangan terhadap pangkalan militer Rusia. Untuk melakukan pekerjaan kotor ini, para teroris menerima serangan UAV,” pernyataan itu dibaca.

DETAIL UNTUK DIIKUTI

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.