Sebagai protes terhadap situasi di kota Parachinar, yang terletak di distrik Kurram di Khyber Pakhtunkhwa, Majlis Wahdat-e-Muslimeen (MWM) mengorganisir aksi duduk di berbagai wilayah di Karachi, yang menyebabkan gangguan lalu lintas besar bagi para komuter pada Kamis malam.
Bentrokan di Parachinar telah menewaskan lebih dari 130 orang sementara laporan lebih dari 100 kematian anak-anak muncul karena kurangnya obat-obatan di kota tersebut. Namun, juru bicara pemerintah KP, Pengacara Muhammad Ali Saif membantah laporan kematian anak-anak di kawasan tersebut.
Sudah sekitar dua setengah bulan sejak jalur termasuk perbatasan Afghanistan dan Jalan Peshawar-Parachinar belum dibuka untuk pergerakan kendaraan.
Situasi menjadi lebih buruk setelah serangan senjata terhadap kendaraan penumpang, yang kemudian terjadi lagi pertempuran di Kurram.
Penduduk Upper Kurram berada dalam kesulitan akibat penutupan rute tersebut, yang menyebabkan kekurangan kebutuhan sehari-hari, termasuk bahan makanan, serta gas dan bahan bakar. Tidak tersedianya obat-obatan telah memperburuk penderitaan mereka, yang menyebabkan terjadinya protes duduk selama enam hari di luar Parachinar Press Club.
MWM memulai aksi duduk dan protesnya dari Karachi Numaish Chowrangi yang akhirnya menyebar ke daerah lain termasuk dekat Malir 15 dan Star Gate di arteri utama kota Sharea Faisal.
Polisi Lalu Lintas Karachi mengatakan situasi lalu lintas terpengaruh dan kendaraan dialihkan ke rute lain.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di X, sebelumnya Twitter, polisi lalu lintas mengatakan ada arus lalu lintas padat di Jalan Raya Nasional Utama, Malir 15 hingga Quaidabad dan jalan-jalan yang mengarah dari Sharea Faisal ke Kala Chapra.
Polisi mengatakan pergerakan lalu lintas lambat, sehingga mereka mengalihkan kendaraan yang menuju Sharea Faisal dari Nipa, Drigh Road dan Gulistan-e-Johar ke Dalmia.
Pemimpin MWM Allama Hassan Zafar Naqvi mengatakan masyarakat Parachinar dikepung dari semua sisi. Dia memperingatkan bahwa jika situasi terus berlanjut, mereka akan mulai melakukan protes di setiap markas divisi di Pakistan.
Dia mengatakan bahwa mereka mendukung aksi duduk di Parachinar, mendesak pemerintah federal dan Partai Komunis untuk membuka jalan yang ditutup.
Ketua MWM Allama Raja Nasir Abbas Jafri, dalam pidato melalui telepon dari Numaish, mengatakan bahwa tragedi kemanusiaan sedang terjadi di Kurram Agency.
“Kematian terjadi akibat penutupan jalan karena kekurangan makanan dan obat-obatan,” kata Jafri seraya menegaskan pemerintah harus menerima tuntutan masyarakat Parachinar.