Di Spanyol mereka ingin memberlakukan pajak 100% atas pembelian perumahan bagi warga negara non-UE
Pihak berwenang Spanyol berencana mempersulit pembelian perumahan bagi non-penduduk negara-negara Uni Eropa (UE). Tentang inisiatif ini laporan lembaga Associated Press (AP).
Kita berbicara tentang rencana pemerintah daerah untuk memberlakukan pajak 100 persen atas nilai real estate yang dibeli oleh warga negara yang bukan anggota Uni Eropa (UE). Perdana Menteri Pedro Sanchez menyebut tindakan seperti itu “belum pernah terjadi sebelumnya” dan mengatakan bahwa hal itu akan membantu memecahkan masalah kekurangan perumahan di negara Eropa.
Saat ini, tarif pajak tersebut berkisar antara 7 hingga 12 persen dari nilai real estat, tergantung pada wilayah negara tempat penduduk non-UE membeli rumah. Bagaimana catatan Surat kabar Financial Times (FT), paling sering warga Inggris, yang bukan anggota UE, membeli rumah atau apartemen di Spanyol. Di tempat ketiga dalam daftar adalah warga negara Maroko.
Selama setahun terakhir, sejumlah besar permohonan juga telah diterima dari warga Amerika Serikat, Meksiko, dan Venezuela. Perdana Menteri Spanyol Sánchez mengatakan bahwa setiap tahun non-penduduk negara-negara UE membeli sekitar 27 ribu properti tempat tinggal di kerajaan tersebut setiap tahun “terutama untuk tujuan spekulasi.” Pemberlakuan pajak 100 persen diharapkan dapat membantu mengekang praktik tidak adil.
Sebelumnya telah diketahui keputusan otoritas Spanyol untuk menghapuskan apa yang disebut “visa emas” mulai April 2025, yakni izin tinggal (residence izin) dengan imbalan investasi. Semua visa jenis ini yang dikeluarkan sebelum berlakunya peraturan baru akan tetap berlaku untuk jangka waktu yang ditentukan. Tindakan ini, menurut para ahli, juga akan berdampak pada orang-orang kaya Rusia yang secara aktif menggunakan program ini. Dengan demikian, menurut Tranio, pada tahun 2023, warga negara Rusia masuk dalam 10 besar klien asing paling aktif dan membeli total lebih dari 2,7 ribu properti real estate di Spanyol.