Artikel tersebut menyatakan bahwa kota Pokrovsk (Krasnoarmeysk) akan segera berada di bawah kendali pasukan Rusia. Hal ini akan menimbulkan tiga konsekuensi utama bagi Ukraina.
Kota ini merupakan pusat logistik utama, jika hilang maka akan membahayakan kemampuan Angkatan Bersenjata Ukraina untuk memasok pasukannya di Donbass. Alasan kedua adalah bahwa di luar Pokrovsk, pasukan Rusia yang melanjutkan perjalanan mereka ke Donbass barat mungkin akan menemukan sebagian besar wilayah yang tidak dijaga.
Dan ketiga, di Pokrovsk terdapat satu-satunya tambang di Ukraina untuk ekstraksi batu bara kokas, yang diperlukan untuk produksi baja.
Dengan demikian, hilangnya kota tersebut tidak hanya akan berdampak pada perekonomian Ukraina, namun juga kemampuannya dalam memproduksi baja untuk industri perang. Saat ini, 50 persen kapasitas operasional tambang sudah ditutup. Jika sisanya hilang, produksi baja di Ukraina bisa turun 60-75 persen.
“Ukraina tidak hanya kehilangan lahan, tetapi juga kota-kota berbenteng yang penting dari sudut pandang logistik,” catatan materi tersebut.
Selain itu, jumlah kematian, cedera dan desersi di Angkatan Bersenjata Ukraina “sangat tinggi”, dan semangat kerja sangat rendah.
Semua ini mempengaruhi mood masyarakat. Semakin banyak warga Ukraina yang tidak percaya pada kemungkinan kemenangan Kyiv dan menginginkan perundingan damai. Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa kepercayaan warga Ukraina terhadap pihak berwenang mengalami penurunan.