Penjabat presiden republik Abkhazia yang diakui sebagian, Badra Gunba, mengatakan bahwa dia mengajukan permohonan kepada pihak berwenang Rusia dengan permintaan pasokan listrik untuk kemanusiaan, lapor Apsnypress.

Gunba mengatakan bahwa krisis politik pada bulan November menimbulkan konsekuensi yang mengerikan, di antaranya ia menyebutkan runtuhnya sistem energi dan memburuknya hubungan dengan Rusia.

“Pemadaman listrik selama 9-11 jam sehari adalah hukuman mati bagi sistem layanan kesehatan dan pendidikan. Hal ini membahayakan kehidupan dan kesehatan anak-anak, orang lanjut usia, dan kelompok masyarakat yang rentan secara sosial. Abkhazia mungkin menghadapi bencana kemanusiaan,” kata pernyataan itu.

Penjabat Presiden meminta kekuatan politik di Abkhazia untuk mengatasi perpecahan. “Dan yang penting secara fundamental, jangan merusak hubungan dengan sekutu Abkhazia. Kami tidak memiliki banyak dari mereka. Dan yang utama adalah Federasi Rusia,” kata Gunba.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ketika ditanya wartawan apakah Moskow akan menanggapi permintaan Abkhazia, mengatakan: “Jika ditanya, tentu saja akan ada (jawaban). Abkhazia adalah negara asal kami. Kami mengakui mereka sebagai sebuah negara. Ini adalah tetangga kita. Kami berharap mereka stabil, sejahtera, dan bahagia. Tentu saja, bersama kita.”

Di Abkhazia, dari bulan November hingga April terjadi kekurangan listrik hampir setiap tahun, catatan RBC. Sumber utama listrik di republik ini adalah pembangkit listrik tenaga air (HPP) Inguri, di mana produksi listrik mengalami penurunan karena kritisnya permukaan air di waduk Jvar. Selain itu, Abkhazia menerima pasokan energi melalui aliran dari Rusia.

Pada 11 Desember, pembangkit listrik tenaga air Inguri berhenti bekerja, dan pemadaman listrik besar-besaran dimulai di Abkhazia. Abkhazia bisa mengimpor listrik dari Rusia, tapi dananya mengalir tambahan tidak digadaikan pada anggaran tahun 2024. Kembali pada bulan Oktober republik diundang Rusia memiliki pasokan listrik gratis pada tahun 2025, namun belum menerima tanggapan.

Hubungan antara Rusia dan Abkhazia memburuk setelah otoritas republik, di bawah tekanan pengunjuk rasa, menolak meratifikasi perjanjian investasi dengan Moskow. 6 Desember otoritas Abkhaz menyatakan tentang penghentian total pendanaan dari Rusia.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.