Rekaman video diterbitkan ke saluran YouTube “Ze! Prezident”.

“Aku tidak ingin berbohong padamu. Oleh karena itu, sejujurnya saya dapat mengatakan kepada Anda bahwa saya akan memahami posisi Presiden Trump setelah kita membicarakan semua ini secara rinci dengannya dalam sebuah pertemuan, sebuah pertemuan yang luas. Dan ini bisa dilakukan,” tegas Zelensky.

Namun, dia mencatat bahwa dia tidak yakin hal ini dapat dilakukan dengan benar sebelum Trump menduduki Gedung Putih setelah menjabat sebagai presiden AS pada bulan Januari.

“Karena di sana, hanya setelah pelantikan, dia akan memiliki legitimasi penuh untuk terlibat dalam geopolitik,” kata Zelensky.

Konteks

Trump telah berulang kali mengatakan bahwa jika terpilih sebagai kepala negara, dia akan mengakhiri perang Rusia melawan Ukraina sebelum pelantikannya pada Januari 2025 (dia juga mengklaim bahwa dia setuju untuk mengakhiri perang dalam waktu 24 jam). Pada saat yang sama, Partai Republik tidak pernah merinci rencananya, hanya menyatakan bahwa ia akan mencapai negosiasi langsung antara pimpinan Federasi Rusia dan Ukraina.

Pada tanggal 10 September, saat debat antar calon presiden, Trump mengatakan bahwa “mengakhiri perang di Ukraina adalah demi kepentingan Amerika.” Lawannya, kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris, kemudian mengutarakan pendapat bahwa Trump hanya berencana untuk “menyerah.”

WSJ, mengutip tiga sumber yang dekat dengan Trump, menulis bahwa salah satu rencana yang diusulkan kepadanya mengatur kewajiban Kyiv untuk tidak bergabung dengan NATO setidaknya selama 20 tahun. Sebagai imbalannya, Amerika Serikat akan terus memasok senjata kepada Ukraina untuk melindungi diri dari Federasi Rusia. Perjanjian semacam itu akan mencakup penetapan garis depan sebenarnya dan kedua belah pihak menyetujui zona demiliterisasi sepanjang 800 mil (1.287 km) dengan penempatan pasukan penjaga perdamaian di sana, tetapi tanpa partisipasi militer AS. Publikasi tersebut menekankan bahwa Trump belum memutuskan strategi terkait perang di Ukraina.

Zelensky mengatakan pada tanggal 15 November dalam sebuah wawancara bahwa dengan kebijakan tim Trump, perang skala penuh antara negara agresor Federasi Rusia melawan Ukraina “akan berakhir lebih cepat.” “Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada masyarakat, dan bagi mereka ini juga sangat penting,” tegas Presiden.

Menurut laporan media, Trump ingin perang diakhiri, namun tidak akan berhenti memasok senjata ke Ukraina.



Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.