Sebuah video seorang pengusaha yang mengeluhkan apa yang disebutnya kurangnya etos kerja di Malaysia telah menuai kritik luas dan memicu kembali ketidakpuasan atas masuknya investasi Tiongkok ke negara tersebut yang menurut beberapa penduduk setempat membebani bisnis mereka.

Pria tersebut, yang menurut pengguna online adalah warga negara Tiongkok dan pemilik bisnis, mengeluh dalam video tersebut tentang “pengalaman yang mengubah hidup” dalam mempekerjakan staf dari mayoritas Muslim Melayu di Malaysia.

Video berdurasi satu menit dalam bahasa Mandarin, yang menjadi viral minggu lalu, menggambarkan para pekerja Melayu di negara tersebut sebagai orang yang tidak memiliki komitmen dan terlalu sering mengambil cuti sehingga hal tersebut “di luar imajinasi Anda”.

Pengusaha yang tidak disebutkan namanya juga mengeluhkan kualitas kerja penduduk setempat yang di bawah standar, penolakan mereka untuk bekerja lembur dan kebiasaan mereka meminta pembayaran gaji di muka “karena manajemen keuangan yang buruk.”

“Terakhir, karena alasan agama, setiap hari Jumat mereka harus pergi ke masjid untuk salat. Artinya sepanjang Jumat sore dia akan menjadi MIA,” kata pengusaha berkacamata itu dalam video tersebut.

Video tersebut mendapat kecaman cepat dari masyarakat Malaysia yang mengkritik pengusaha tersebut di media sosial karena hanya fokus pada peningkatan keuntungan dengan mengorbankan stafnya.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.