Sejumlah siswa baru kelas satu berbaris pada hari pertama sekolah di SDN Gunung Batu 1, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). Wakil Presiden Gibran ingin melarang AI dan coding diajarkan di sekolah dasar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menjawab spekulasi terkait penerapan mata pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan pengkodean di sekolah dasar (SD). Mu’ti membenarkan, AI dan pengkodean hanya sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah dasar, tidak wajib.
“Itu (AI dan pengkodean“) mata pelajaran pilihan ya, tidak wajib,” kata Menteri Pendidikan Dasar Abdul Mu’ti saat menjadi pembicara di Universitas Pamulang, Tangsel, Kamis (14/11/2024).
Mu’ti mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar masih mengkaji secara menyeluruh kedua mata pelajaran tersebut. Sebagai studi pendahuluan, mata pelajaran AI dan pengkodean akan mulai dilaksanakan mulai dari kelas 4 SD.
Selain itu, kata dia, tidak semua sekolah akan menerapkan kedua mata pelajaran tersebut, mengingat belum semua lembaga pendidikan yang berada di bawah kewenangannya telah memenuhi kebutuhan infrastruktur pendukung.
“Jadi tidak semua sekolah harus menyediakannya. Karena tidak semua sekolah mampu memenuhinya karena teknologi dan sebagainya,” kata Mendiknas.
Menurutnya, ide mata pelajaran baru ini bukanlah hal baru karena sejumlah sekolah dasar di Indonesia sebelumnya telah mengajarkan AI dan pengkodean. Apalagi dunia terus berubah sehingga dibutuhkan kompetensi untuk menjawab tantangan masa depan.
Maka penguatan teknologi, lanjutnya, harus dimulai sejak dini. Ia berharap mata pelajaran tersebut dapat diterapkan pada tahun ajaran baru. “Belum dipelajari (ujiannya), mudah-mudahan tahun ajaran baru bisa dimulai,” ujarnya.
Memuat…
sumber: Antara