Royal python (Foto: Guangming Daily)

Hal ini dilaporkan oleh publikasi pada 11 Januari Harian Guangming.

Selama pemeriksaan terhadap para penumpang, petugas bea cukai memperhatikan bahwa salah satu dari mereka tampak ketakutan, tampak gugup dan terburu-buru untuk melewati pemeriksaan secepat mungkin. Kemudian dia diminta masuk ke kamar untuk pemeriksaan tambahan.

Saat diperiksa, ternyata di bagian atasnya ada dua ekor ular piton yang terbungkus kaos kaki berbahan katun. 6 orang lainnya ditemukan pada tiga wanita lainnya. Mereka ditahan.

Selama interogasi, perempuan Tiongkok tersebut mengatakan bahwa seseorang memerintahkan mereka untuk mengimpor ular ke negara tersebut, dan untuk itu mereka harus dibayar. Para tahanan menolak menyebutkan nama pelanggan tersebut.

Pusat Teknis Karantina dan Inspeksi Hewan dan Tumbuhan Bea Cukai Shenzhen kemudian menetapkan bahwa ular tersebut adalah ular piton kerajaan. Spesies mereka terancam punah dan terdaftar dalam Lampiran II Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.