Konten artikel
(Bloomberg) — Uni Emirat Arab merencanakan mega proyek tenaga surya dan baterai senilai $6 miliar untuk menyediakan pasokan listrik tanpa gangguan seiring dengan target peningkatan pesat dalam energi ramah lingkungan.
Konten artikel
Masdar yang dikuasai negara di Abu Dhabi akan membangun kapasitas tenaga surya baru sebesar 5,2 gigawatt, kata Chief Operating Officer Abdulaziz Alobaidli. Fasilitas ini akan dihubungkan dengan penyimpanan baterai yang akan menjadikan proyek ini sebagai salah satu fasilitas terbesar di dunia ketika selesai pada tahun 2027.
Konten artikel
Proyek ini berupaya mengatasi masalah kritis energi terbarukan, dimana pasokan tidak dapat diandalkan selama periode permintaan tinggi karena ketergantungannya pada sinar matahari dan hembusan angin. Perusahaan telah mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan baterai untuk menyimpan daya yang dapat dialirkan ke jaringan listrik bila diperlukan.
Fasilitas ini akan “mengubah energi terbarukan menjadi energi beban dasar,” kata Ketua Masdar Sultan Al Jaber, yang juga merupakan CEO Abu Dhabi National Oil Co. “Ini adalah langkah pertama yang bisa menjadi lompatan besar.”
UEA, negara Teluk pertama yang mendeklarasikan target untuk mencapai emisi nol karbon pada tahun 2050, sedang membangun fasilitas tenaga surya dan mengoperasikan reaktor nuklir untuk mengurangi ketergantungan pada hidrokarbon sebagai sumber energi. Pemerintah berencana untuk menambah lebih banyak fasilitas tenaga surya dan tempat penyimpanan baterai karena negara kaya minyak tersebut menargetkan lebih banyak listrik bebas emisi karbon.
Proyek tersebut, yang akan dibangun di area seluas 90 kilometer persegi di gurun Abu Dhabi, akan dibiayai oleh gabungan utang dan ekuitas, kata Alobaidli dari Masdar. Perusahaan utilitas negara Emirates Water and Electricity Co. juga akan dilibatkan, kata Al Jaber.
Konten artikel
Masdar menargetkan penyimpanan baterai sebesar 19 gigawatt-jam untuk fasilitas tersebut, kata ketuanya. Proyek penyimpanan energi surya Gemini milik Arevia Power dan Quinbrook di Nevada, AS, yang memiliki kapasitas penyimpanan 1,4 gigawatt-jam, saat ini merupakan proyek tenaga surya dan baterai terbesar di dunia, menurut BloombergNEF.
“Ini adalah rencana yang ambisius, dan tergantung kapan dibangun, ini mungkin merupakan proyek tenaga surya dan penyimpanan terbesar di dunia pada saat itu,” kata analis BNEF Jenny Chase.
Negara-negara lain di kawasan Teluk juga mengikuti jalur serupa. Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, sedang membangun proyek tenaga surya dan angin karena negara tersebut ingin mendapatkan porsi energi terbarukan yang lebih besar dalam jaringan listriknya. Namun, minyak mentah masih menjadi tulang punggung perekonomian sebagian besar negara-negara tersebut.
Bagikan artikel ini di jejaring sosial Anda