۱۶:۱۴ – 03 Februari 1403
Klub Jurnalis Muda; Hossein Mahdi-Tabar – Pada masa jabatan kedua kepresidenan Donald Trump, banyak pendekatan politiknya yang masih serupa dengan masa jabatan pertama. Trump menyampaikan pidato yang berapi-api pada pelantikan tersebut, membahas masalah-masalah seperti tuntutan politiknya dan penggunaan Departemen Kehakiman yang tidak adil. Dia juga mengeluarkan berbagai perintah eksekutif yang sebagian besar berfokus pada masalah imigrasi, termasuk menetapkan kartel narkoba sebagai organisasi teroris dan upaya untuk mencabut hak kewarganegaraan.
Meskipun memiliki kekuasaan eksekutif yang tinggi, Trump menghadapi keterbatasan di beberapa bidang. Hal ini memerlukan persetujuan kongres untuk mendanai inisiatif imigrasi dan perbatasan, dan pencabutan kewarganegaraan hak asasi manusia kemungkinan besar akan menghadapi tantangan hukum. Selain itu, kerja sama Kongres juga diperlukan untuk implementasi program dan tarif perpajakan.
Trump juga menjanjikan perubahan lain seperti perubahan nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan reklamasi Terusan Panama, yang memerlukan persetujuan kongres dan negosiasi internasional. Meskipun ia mendapat lebih banyak dukungan dari Partai Republik pada masa jabatan keduanya, ia masih menghadapi hambatan hukum dan politik dalam melaksanakan rencananya.
Secara keseluruhan, Trump menghadapi banyak tantangan hukum dan politik pada masa jabatannya yang kedua dan memerlukan kerja sama Kongres serta keputusan internasional untuk mewujudkan sebagian besar rencananya.
Sumber: Independen