Mata-mata dan asistennya menyamar sebagai turis yang mengunjungi sebuah pulau untuk mengumpulkan informasi intelijen mengenai fasilitas militer yang sensitif, kata laporan itu, mengutip otoritas keamanan di provinsi timur Zhejiang.
Pihak berwenang telah mendapat informasi bahwa badan intelijen asing berencana mengirim mata-mata ke pulau tersebut dan melakukan intervensi dengan menyita beberapa kartu memori SD yang berisi foto situs militer dan area sensitif.
Cabang Kementerian Keamanan Negara di Zhejiang mengatakan keduanya pertama kali naik taksi untuk mengunjungi tempat-tempat wisata lokal tetapi kemudian menuju ke daerah dekat zona militer.
“Kami mengamati kendaraan tersebut melakukan beberapa putaran di pulau itu. Ketika mendekati wilayah militer, mereka memperlambat kecepatan, menurunkan kaca jendela, dan memperhatikan lokasi dan ciri-ciri sasarannya,” laporan itu mengutip kata-kata seorang perwira.
Mata-mata dan asistennya “menghadapi konsekuensi hukum”, kata CCTV, tanpa menyebutkan di mana insiden itu terjadi.