۲۳:۵۱ – 06 dari 1403
Klub Jurnalis Muda; Mina Azimi – The New York Times melaporkan bahwa negara-negara Eropa tidak mampu atau tidak mau menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia, sementara mitra Washington meningkatkan impor mereka dari Rusia, sehingga memberikan pendapatan finansial yang signifikan bagi Moskow.
Surat kabar tersebut menyatakan bahwa negara-negara terbesar di Eropa tidak mampu meningkatkan produksi senjata ke tingkat yang dapat mengkompensasi kemungkinan pengurangan bantuan militer AS ke Ukraina.
Penulis laporan ini menekankan: Mengingat Donald Trump (Presiden terpilih Amerika Serikat) dan beberapa sekutu terdekatnya telah menyatakan keraguannya mengenai pengiriman senjata Amerika ke Ukraina, ini adalah masalah khusus.
Surat kabar tersebut juga mengkritik pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat ini karena kurang ketat dalam hubungannya dengan sekutu. Laporan tersebut mengutip Steven Wertheim, peneliti senior di Carnegie Foundation, yang mengatakan: “Ini adalah salah satu fitur utama kebijakan luar negeri Biden.” Kebijakan yang mencakup dukungan tanpa syarat bagi mitra-mitra kita yang cacat berisiko menimbulkan eskalasi, kerugian finansial, dan rusaknya reputasi Amerika.
Artikel ini memberikan contoh kasus di mana mitra AS bertindak bertentangan dengan kepentingan AS, termasuk penerapan darurat militer di Korea Selatan, pengiriman senjata ke Sudan oleh Uni Emirat Arab, dan serangan militer rezim Israel di Jalur Gaza.
The New York Times juga menegaskan bahwa kebijakan Biden merugikan reputasi Amerika sebagai penjamin hukum internasional. Matt Doss, wakil presiden eksekutif Pusat Kebijakan Internasional, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar ini: “Biden telah lebih merusak fondasi tatanan internasional daripada Trump.”
Surat kabar tersebut menyimpulkan bahwa meskipun ada upaya pemerintahan Biden untuk menggambarkan aliansi Amerika yang kuat dan efektif, hubungan ini masih rapuh dan mungkin menghadapi tantangan baru.
Sumber : RT