Layanan cuaca Hong Kong mengatakan pada hari Jumat bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas di kota ini sejak pencatatan dimulai 140 tahun yang lalu, mencerminkan tren global kenaikan suhu dan cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Observatorium Hong Kong mengatakan pihaknya “telah mengonfirmasi bahwa tahun 2024 adalah tahun terpanas di Hong Kong sejak pencatatan dimulai pada tahun 1884, dengan suhu rata-rata tahunan sebesar 24,8 derajat Celcius (76,6 derajat Fahrenheit), 1,3 derajat di atas suhu normal pada tahun 1991-2020”.
Secara global, para ilmuwan memperingatkan panas ekstrem akan menjadi lebih sering dan intens karena perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin mengatakan bahwa tahun 2024 ditetapkan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat di seluruh dunia.
Suhu lebih tinggi dari biasanya kecuali satu bulan pada tahun lalu, dan bulan April dan Oktober mencatat rekor baru dalam suhu rata-rata bulanan, kata Observatorium Hong Kong pada hari Jumat.
Kota di Tiongkok ini juga mengalami musim gugur terhangat yang pernah tercatat pada tahun 2024, dengan suhu rata-rata antara bulan September dan November sebesar 26,5 derajat Celsius.
Tiga tahun terpanas dalam sejarah Hong Kong semuanya tercatat setelah tahun 2018.
Hong Kong diperkirakan akan mengalami suhu “normal” hingga “di atas normal” dalam tiga bulan pertama tahun ini, kata observatorium tersebut.
“Dengan latar belakang pemanasan iklim, suhu pada bulan Januari-Maret di Hong Kong menunjukkan tren peningkatan jangka panjang yang signifikan,” tambahnya.
Tiongkok, India, Indonesia, dan Taiwan termasuk di antara wilayah yang mengalami suhu tertinggi pada tahun 2024.
Pemanasan global, yang sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, bukan hanya disebabkan oleh meningkatnya suhu, namun juga merupakan dampak langsung dari panas berlebih di atmosfer dan lautan.
Udara yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak uap air, dan lautan yang lebih hangat berarti penguapan yang lebih besar, sehingga mengakibatkan hujan lebat dan badai yang lebih deras.
Dampak yang ditimbulkan sangat luas, mematikan dan semakin memakan biaya, merusak harta benda dan menghancurkan tanaman.
Jenis Cerita: Layanan Berita
Diproduksi secara eksternal oleh organisasi yang kami percaya untuk mematuhi standar jurnalistik yang tinggi.
Mendukung HKFP | Kebijakan & Etika | Kesalahan/salah ketik? | Hubungi Kami | Buletin | Transparansi & Laporan Tahunan | Aplikasi
Bantu jaga kebebasan pers & jaga agar HKFP tetap gratis untuk semua pembaca dengan mendukung tim kami
Sumber