Tiga staf Virgin Australia tidak ditahan oleh polisi Fiji untuk menyelidiki dugaan penyerangan seksual dan pencurian saat singgah, kata pemerintah Fiji, namun menambahkan bahwa mereka telah disarankan oleh kantor pusat mereka untuk tetap tinggal di hotel mereka.
Pemerintah Fiji mengatakan laporan media internasional bahwa awak kapal ditahan adalah tidak benar.
“Para kru, yang dalam keadaan sehat, ditampung di hotel lokal yang merupakan nominasi akomodasi kru untuk singgah,” kata Wakil Perdana Menteri Fiji dan Menteri Pariwisata Viliame Gavoka.
“Ketiga awak kapal juga disarankan oleh kantor pusat mereka untuk tetap berada di sekitar hotel untuk memastikan kontak dan membantu penyelidikan polisi. Mereka harus kembali ke rumah sebelum akhir minggu ini.”
Virgin menolak berkomentar saat dihubungi Reuters.
Pemerintah Fiji mengatakan polisi sedang menyelidiki insiden terpisah yang melibatkan kru Virgin di kota Nadi pada dini hari Tahun Baru.
Karyawan Virgin adalah laki-laki dan perempuan, lapor Australian Broadcasting Corp, menambahkan bahwa perempuan tersebut adalah korban dugaan penyerangan seksual dan laki-laki tersebut adalah korban dugaan pencurian di luar klub malam yang mereka hadiri.
Virgin menerbangkan staf tambahan untuk menjadi awak pesawat kembali, bukan staf yang terlibat dalam dugaan insiden yang bertugas mengawaki pesawat tersebut, media Australia melaporkan.
ABC menyebut klub malam di dekat tempat dugaan insiden itu terjadi sebagai Bar One, namun tidak menanggapi permintaan komentar Reuters pada hari Jumat. Polisi Fiji juga tidak menanggapi permintaan komentar.
Reuters