Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) yang bertugas mengawasi persoalan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Tina Talisa meninjau program pemberdayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu ( TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/1/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan generasi emas tahun 2045, Staf Khusus (Stafsus) Wakil Presiden (Wapres) ditugaskan untuk mengawal permasalahan usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM), Tina Talisa meninjau program pemberdayaan Modal Negara Sipil (PNM) PT di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/1/2024).
Kawasan Bantar Gebang dipilih karena besarnya potensi masyarakatnya meskipun menghadapi tantangan serius terkait lingkungan dan sosial ekonomi. PNM melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) telah mencapai 400 ribu ibu yang kurang mampu di bidang ini dengan memberikan bantuan, pelatihan, dan akses pembiayaan bagi usaha rumah tangga skala ultra mikro.
Menurut Tina, itu merupakan program pemberdayaan PNM Mekaar bertujuan tidak hanya bagi ibu untuk meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga pemberdayaan anak yang lebih luas melalui pendidikan. Tina melihat adanya ekosistem yang mendukung peningkatan usaha perempuan melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) serta fasilitas belajar gratis di Ruang Pintar Madani.
Dia menilai kehadiran Ruang Cerdas Madani sejalan dengan misi Presiden Prabowo untuk menciptakan generasi yang unggul secara intelektual.
“Pendidikan anak harus lebih baik dari orang tuanya. Jika ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga, maka harus dilakukan melalui pendidikan. “Ibunya (lulus) SMP sederajat, anaknya SMA, bahkan kuliah,” jelas Tina.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan kehadiran PNM untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat akar rumput dengan membangun semangat keberlanjutan baik dari aspek finansial, intelektual, dan sosial.
Apalagi pelanggannya banyak PNM satu sama lain berada di kawasan Bantar Gebang yang identik dengan kawasan kumuh sebagai tempat pengelolaan sampah terpadu sehingga banyak potensi yang bisa terus digali.
“Keberhasilan pemberdayaan PNM tidak hanya dilihat dari jumlah nasabah yang kami berikan pembiayaannya, namun juga dari peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui literasi dan inklusi keuangan serta aspek kemanfaatan sosial.” pelanggan kami di Bantar Gebang berhasil menciptakan lapangan kerja bagi tetangganya dari bisnis daur ulang,” kata Arief.