Menurut sang mayor, kelompok musuh ini bergerak secara terpisah.

Setelah Rusia melibatkan militer DPRK, jumlah serangan mereka di wilayah Kursk meningkat. Pejuang Ukraina telah memperoleh pengalaman dalam membedakan kelompok mana yang bergerak menuju posisi mereka.

Tentang ini di udara teleton kata wakil komandan batalion mobil brigade lintas udara ke-95, Mayor Anton Zakharchuk. Menurutnya, biasanya kelompok tentara Korea Utara dan Rusia beraksi secara terpisah. Para pejuang Angkatan Bersenjata Ukraina belajar membedakan mereka saat mendekati posisi mereka:

“Ketika militer Korea Utara bergerak dan kami menimbulkan kerusakan akibat kebakaran, mereka terus bergerak. Ada kasus ketika drone FPV terbang ke drone pertama, dan sisanya terus bergerak, hanya melangkahinya. Sebaliknya, militer Rusia, jika terkena tembakan, biasanya bergerak mundur.”

Menurut Zakharchuk, dalam serangan di mana tentara Korea Utara ditangkap, sebuah detasemen yang tidak bercampur dengan Rusia bertindak. Mereka secara eksklusif adalah tentara Korea Utara, yang biasanya digunakan Rusia untuk melakukan serangan kaki. Pada saat yang sama, militer Rusia bertindak sebagai kelompok konsolidasi atau penguatan.

“Musuh menderita kerugian akibat senjata kecil dan peluncur granat otomatis. Setelah pertempuran, pengintaian mendetail dilakukan dan satu musuh ditemukan di dekat posisi kami. Oleh karena itu, diputuskan untuk memenjarakannya. Tentara tersebut ternyata berasal dari DPRK dan terluka. Dia dievakuasi dari medan perang dan diberikan bantuan medis,” tambahnya.

Tentara Korea Utara sedang berperang

Seperti diberitakan UNIAN, jumlah korban tentara Korea Utara dalam perang melawan Ukraina terus bertambah. Menurut intelijen Korea Selatan, mereka sudah mencapai sekitar tiga ribu tentara.

Suatu hari, presiden Ukraina mengumumkan bahwa Pasukan Operasi Khusus telah menangkap dua personel militer dari DPRK. Dinas Keamanan Ukraina mengatakan kedua tahanan memberikan kesaksian yang hampir sama.

Anda mungkin juga tertarik dengan berita:

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.