Kiat berguna tentang cara menyimpan sayuran dan buah-buahan di balkon di musim dingin Foto: pinterest

Musim dingin tidak menghalangi penyimpanan sayuran dan buah-buahan segar, bahkan jika Anda tidak memiliki ruang bawah tanah atau dapur di ruang bawah tanah gedung bertingkat.

Balkon bisa menjadi tempat yang bagus untuk menyimpan hasil panen jika Anda mengikuti beberapa aturan sederhana.

Kami akan memberi tahu Anda sayuran dan buah-buahan mana yang tahan cuaca dingin, dan cara menempatkannya dengan benar agar tetap enak dan sehat sepanjang musim dingin.

Kentang

Kentang bagus untuk disimpan di balkon, terutama di kotak termal atau wadah plastik. Penting untuk menjaga suhu antara 2 dan 5°C dan memastikan ventilasi yang baik. Wadah harus bersih, ada lubang untuk sirkulasi udara.

Pengemasan yang tepat memungkinkan kentang disimpan hingga 6-10 bulan tanpa kehilangan kualitas. Hindari sinar matahari langsung untuk mencegah umbi berubah menjadi hijau. Periksa kentang secara teratur untuk mencari umbi yang rusak dan buang untuk menghindari penyebaran busuk.

Wortel dan bit

Wortel dan bit disimpan dengan baik dalam kotak kayu berisi pasir atau serbuk gergaji. Metode ini memungkinkan sayuran akar tetap segar dan berair lebih lama. Suhunya harus sekitar 0-2°C.

Penting untuk memastikan pasir bersih dan kering, karena kelembapan berlebih dapat menyebabkan pembusukan sayuran. Sebelum disimpan, tanaman umbi-umbian harus dibersihkan secara menyeluruh dari tanah tanpa merusak kulit.

Kubis

Kubis disimpan lama di balkon, asalkan suhunya rendah dan tidak ada pengembunan. Itu bisa dibungkus dengan kertas atau cling film untuk pengawetan yang lebih baik.

Kelembapan harus moderat untuk menghindari kekeringan atau pembusukan daun. Kubis bisa digantung atau diletakkan di rak. Kubis harus diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya jamur dan menghilangkan daun yang rusak tepat waktu.

Apel dan pir

Apel dan pir disimpan dengan baik di tempat sejuk jika tidak dicampur dengan buah dan sayuran lainnya. Penting untuk menyortir buah sebelum disimpan dan menyisihkan buah yang rusak. Suhu penyimpanan harus sekitar 0-3°C.

Setiap buah dapat dibungkus kertas untuk menghindari kontak dengan buah lainnya. Untuk penyimpanan yang lebih baik, hindari menyimpan di dekat produk yang mengeluarkan etilen.

BACA JUGA: Cara menjaga bit tetap segar dan berair hingga musim semi: lima cara andal

Bawang merah dan bawang putih

Bawang merah dan bawang putih membutuhkan tempat yang kering dan sejuk untuk penyimpanan jangka panjang. Pilihan ideal adalah menggantungnya di jaring atau menyimpannya di kotak kayu yang berlubang untuk ventilasi.

Jangan biarkan kelembapan masuk, karena dapat menyebabkan pembusukan. Bawang putih dapat disimpan dalam bentuk tandan atau kepang. Periksa kondisinya secara berkala dan lepaskan kepala yang rusak.

Labu dan zucchini

Labu dan zucchini mentolerir penyimpanan di balkon dengan baik, asalkan suhunya antara 5 dan 10°C. Mereka memiliki kulit keras yang melindungi dari hilangnya kelembapan dan kerusakan. Yang terbaik adalah menyimpannya di rak atau di kotak dengan jerami untuk menghindari kontak dengan permukaan yang dingin.

Labu dan zucchini dapat disimpan hingga beberapa bulan tanpa kehilangan rasanya. Penting untuk memberi mereka ventilasi yang baik dan menghindari sinar matahari langsung.

Sayuran yang difermentasi

Sauerkraut, mentimun, atau acar sayuran lainnya disimpan dengan sempurna di balkon pada musim dingin. Mereka membutuhkan suhu sekitar 0-4°C agar tetap segar dan menghindari pembekuan.

Sayuran dalam kaleng atau tong sebaiknya ditutup dengan selimut atau selimut bekas untuk menjaga kestabilan suhu. Periksa secara berkala kondisi produk fermentasi untuk menghindari terbentuknya jamur.

Agar kentang dapat bertahan hingga musim semi dan tidak bertunas, penting untuk menciptakan kondisi yang tepat bagi kentang.

Suhu, kelembapan, dan ventilasi memainkan peran penting dalam menjaga kesegarannya. Namun ada satu trik yang hanya diketahui sedikit orang.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.