Ketua Dewan Federasi Federasi Rusia Valentina Matvienko mengatakan pada 24 Desember bahwa Rusia terbuka untuk berkompromi dalam negosiasi dengan Ukraina, namun pada saat yang sama menekankan bahwa kondisi yang diajukan selama negosiasi di Istanbul pada Maret 2022 tetap tidak berubah.

Oleh karena itu, ia mengulangi permintaan Presiden tidak sah Rusia Vladimir Putin, yang diungkapkan pada konferensi pers tahunannya di televisi pada tanggal 19 Desember. Para pejabat senior Rusia diperkirakan akan membuat pernyataan serupa kepada khalayak dalam dan luar negeri dalam beberapa minggu mendatang, laporan tersebut dicatat.

Menurut analis ISW, pernyataan seperti itu menunjukkan keyakinan Putin bahwa ia akan mampu mengalahkan Ukraina, meskipun Federasi Rusia menderita kerugian besar di garis depan dan fakta bahwa Ukraina mampu merebut kembali wilayah yang signifikan.

Di Istanbul tahun 2022, Rusia menuntut agar Ukraina tetap menjadi negara netral secara permanen dan tidak akan bisa bergabung dengan NATO, kenang ISW. Kremlin juga ingin mengurangi Angkatan Bersenjata Ukraina menjadi 85 ribu personel militer. Tuntutan Rusia di Istanbul sebagian besar merupakan versi yang lebih rinci dari tuntutan yang dibuat Putin beberapa bulan sebelum invasi besar-besaran dimulai pada Februari 2022, termasuk “demiliterisasi” dan netralitas terhadap Ukraina.

Konteks

Proses negosiasi untuk mengakhiri perang antara Ukraina dan negara agresor terhenti pada tahun 2022, karena tidak ada hal spesifik dari pihak Rusia yang dapat dibahas, jelas Kantor Presiden Ukraina. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa negosiasi ini “terhenti” bukan karena kesalahan Kyiv. Pada tahun 2022, Federasi Rusia berulang kali mengajukan tuntutan untuk menyerah kepada Ukraina, dan kemudian bersikeras untuk melakukan negosiasi mengenai perjanjian Istanbul.

Selama musim gugur tahun 2024 saja, Putin mengumumkan kemungkinan negosiasi setidaknya empat kali. Secara khusus, pada tanggal 5 September di forum di Vladivostok, pada tanggal 24 Oktober di KTT BRICS, dalam sebuah wawancara dengan propagandis Rusia Olga Skabeeva, yang diterbitkan pada tanggal 25 Oktober, dan pada tanggal 7 November selama pidatonya di pertemuan klub diskusi Valdai.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan bahwa diktator seperti Putin “tidak berbohong hanya ketika mereka diam.” Dia juga menyatakan bahwa tidak ada perjanjian Istanbul; ada ultimatum dari pihak Rusia dalam negosiasi tersebut, dan Ukraina tidak menerimanya.



Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.