Iran (Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi/File Foto)
Sebuah majalah Amerika melaporkan bahwa perjanjian baru, yang mungkin ditandatangani antara kedua negara, menunjukkan upaya Iran dan Rusia untuk menggabungkan kekuatan di tengah meningkatnya isolasi di dunia.
Materinya menyebutkan, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, perjanjian dengan Iran telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Menurut kepala departemen Rusia, Sergei Lavrov, perjanjian tersebut akan siap ditandatangani dalam waktu dekat, dan ini akan mampu «meresmikan komitmen para pihak untuk erat kerja sama dan interaksi pertahanan demi kepentingan perdamaian dan keamanan regional dan global.” Dia mengatakan hal ini pada akhir Oktober, beberapa hari setelah diktator Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada pertemuan puncak BRICS di Kazan, tulis Newsweek.
Materi tersebut mencatat bahwa perjanjian baru antara Iran dan Rusia akan menggantikan perjanjian strategis berdurasi 20 tahun yang ditandatangani kedua negara pada tahun 2002 dan dilanjutkan pada tahun 2020.
Menurut kantor berita Iran Mehr, perjanjian tersebut akan mencakup janji kerja sama di bidang energi, manufaktur, transportasi dan pertanian.
Pada bulan Oktober, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa memperdalam kerja sama antara Rusia dan Iran di berbagai bidang tidak hanya mempengaruhi situasi di Timur Tengah, tetapi juga tingkat keamanan dunia secara keseluruhan.
«Tentu saja, kami memandang semakin dalamnya hubungan antara Iran dan Rusia sebagai sesuatu yang sangat mengganggu stabilitas kawasan. Hal ini sangat mengganggu stabilitas dunia, termasuk Timur Tengah. Hal ini berlaku di mana pun Iran dan Rusia beroperasi,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri.