Diktator Korea Utara menuntut kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan untuk memperkuat potensi militer.

kamu Korea Utara pertemuan politik partai yang berkuasa diadakan minggu lalu, dipandu oleh diktator lokal Kim Jong-un.

Hal ini dilaporkan Reuters.

Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa DPRK akan menggunakan strategi “paling keras” terhadap AS untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasionalnya sendiri. Saat ini tidak diketahui tentang apa itu.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa aliansi antara AS, Jepang, dan Korea Selatan telah diperluas menjadi “blok militer nuklir” dan bahwa Seoul telah menjadi “pos terdepan anti-komunis” AS.

“Kenyataan ini jelas menunjukkan ke arah mana kita harus bergerak, apa dan bagaimana kita harus melakukannya,” kata Reuters mengutip laporan tersebut.

Selain itu, diktator DPRK membutuhkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan untuk memperkuat potensi militer.

Kami ingatkan, sebelumnya diberitakan demikian di Gedung Putih tercengang dengan banyaknya korban di kalangan pasukan Korea Utara.

Selain itu, kami sebelumnya telah menginformasikan hal itu Presiden Volodymyr Zelenskyi mengatakan bahwa dunia hampir tidak melakukan apa pun untuk melawan kolaborasi kriminal antara Rusia dan DPRK.

Baca juga:

Berlangganan saluran kami di Telegram Dan getaran.



Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.