Diktator Korea Utara menuntut kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan untuk memperkuat potensi militer.
kamu Korea Utara pertemuan politik partai yang berkuasa diadakan minggu lalu, dipandu oleh diktator lokal Kim Jong-un.
Hal ini dilaporkan Reuters.
Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa DPRK akan menggunakan strategi “paling keras” terhadap AS untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasionalnya sendiri. Saat ini tidak diketahui tentang apa itu.
Laporan tersebut mengindikasikan bahwa aliansi antara AS, Jepang, dan Korea Selatan telah diperluas menjadi “blok militer nuklir” dan bahwa Seoul telah menjadi “pos terdepan anti-komunis” AS.
“Kenyataan ini jelas menunjukkan ke arah mana kita harus bergerak, apa dan bagaimana kita harus melakukannya,” kata Reuters mengutip laporan tersebut.
Selain itu, diktator DPRK membutuhkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan untuk memperkuat potensi militer.
Kami ingatkan, sebelumnya diberitakan demikian di Gedung Putih tercengang dengan banyaknya korban di kalangan pasukan Korea Utara.
Selain itu, kami sebelumnya telah menginformasikan hal itu Presiden Volodymyr Zelenskyi mengatakan bahwa dunia hampir tidak melakukan apa pun untuk melawan kolaborasi kriminal antara Rusia dan DPRK.
Baca juga: