untuk melaporkan Berita daringKondisi yang dikenal sebagai menopause pria disebut “andropause”. Penuaan berdampak buruk pada tubuh pria, termasuk kadar testosteron yang terus menurun.
Kapan andropause muncul?
Para peneliti mengaitkan gejala menopause pada pria dengan penurunan androgen pada pria yang lebih tua (ADAM), atau hipogonadisme yang timbul lambat. Hal ini terjadi secara alami ketika gonad, atau organ yang memproduksi sel kelamin, mulai menua dan kehilangan fungsinya. Kondisi ini hanya menyerang satu hingga dua persen pria, sedangkan menopause merupakan bagian alami dari perkembangan seksual wanita.
Gejala andropause
Sebuah studi di New England Journal of Medicine (NEJM) mengidentifikasi gejala menopause yang paling umum pada pria adalah penurunan libido, penurunan frekuensi ereksi pagi, dan disfungsi ereksi. Gejala lainnya termasuk penurunan energi, ketidakmampuan berjalan lebih dari satu kilometer, dan kesulitan melakukan tugas yang menuntut fisik, seperti berlari atau mengangkat benda berat. Dalam kondisi seperti itu, berlutut dan membungkuk juga menjadi lebih sulit. Depresi dan kelelahan juga bisa terjadi akibat perubahan kadar hormon pria.
Penyebab menopause pada pria
Meskipun kondisi ini paling sering terjadi pada pria lanjut usia dengan kadar testosteron yang menurun, kondisi ini juga terjadi pada pria lanjut usia yang menderita penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan kadar hormon pria bukanlah satu-satunya penyebab kondisi ini. Tidak berolahraga juga dapat menyebabkan penurunan testosteron pada pria lanjut usia.
Gaya hidup, termasuk mengikuti pola makan seimbang, olahraga teratur, minimal konsumsi tembakau dan alkohol, serta pengobatan penyakit yang mendasari dengan memperkuat rasa vitalitas seseorang, mengurangi tanda-tanda fisik penuaan pada pria. Selain kasus-kasus tersebut, pengobatan penyakit yang mendasari juga dapat mengurangi gejala-gejala tersebut.
Sumber: berita medishari ini
۴۷۲۳۲