Selama liburan Natal dan Tahun Baru, para penjajah bahkan takut dengan sindiran terhadap tradisi Ukraina.

Di wilayah Ukraina yang diduduki sementara, anak didik pemerintah Rusia melarang tradisi Ukraina, khususnya lagu-lagu Natal dan adegan kelahiran Yesus.

Tentang ini dilaporkan di Pusat Perlawanan Nasional.

Laporan tersebut mengatakan bahwa selama liburan Natal dan Tahun Baru, para penjajah bahkan takut terhadap singgungan terhadap tradisi Ukraina. Pada saat yang sama, apa yang disebut “Ortodoks” mengulangi larangan pada masa rezim komunis di Uni Soviet.

Secara khusus, dilarang melibatkan St. Nicholas dalam perayaan Tahun Baru. Tidak adanya penyanyi, adegan kelahiran Yesus, dan bahkan penyebutan mereka menjadi “aturan” baru. Di semua acara, hanya “Santa Claus” dan “Snow Maiden” yang wajib.

Selain itu, otoritas pendudukan mendiskreditkan budaya Barat. Untuk anak-anak, mereka melakukan tindakan “pencegahan”, di mana mereka mencoba untuk menimbulkan ketidaksukaan terhadap Sinterklas dan pahlawan dongeng Barat lainnya dan memaksakan simbol buatan pada mereka.

Kami akan mengingatkan Anda bahwa di wilayah Ukraina yang diduduki sementara, Federasi Rusia telah memperkuat kontrol atas orang-orang yang merayakan liburan Natal pada tanggal 24 dan 25 Desember menurut kalender Julian Baru.

Baca juga:



Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.