Hakim Distrik AS Tanya Chutkan mengabulkan permintaan jaksa khusus Jack Smith untuk membatalkan kasus pidana terhadap Presiden terpilih AS Donald Trump, yang dituduh berkonspirasi merusak hasil pemilu presiden 2020. Hal ini merupakan konsekuensi dari kemenangannya pada pemilu tahun ini.

Sumber: Bukit

Detail: Keputusan tersebut didasarkan pada kebijakan Departemen Kehakiman yang melarang penuntutan terhadap presiden yang sedang menjabat.

Periklanan:

Sejak Trump terpilih sebagai presiden, “pengadilan memberikan izin kepada pemerintah untuk menutup kasus ini,” kata Chatken.

Kasus ini dibatalkan tanpa prasangka, meskipun masih ada kemungkinan bahwa pemerintah akan mendakwa kembali Trump setelah masa jabatannya sebagai presiden habis.

Keputusan hakim tersebut menandai berakhirnya tuntutan Trump atas empat tuduhan kejahatan karena mencoba membatalkan hasil pemilu ketika ia kalah dari Biden. Hal ini terutama berlaku untuk keterlibatannya dalam penyerbuan Capitol pada 6 Januari 2021.

Sebelumnya pada hari yang sama, Smith memutuskan untuk membatalkan kedua kasus pidananya terhadap Trump sesuai dengan kebijakan Departemen Kehakiman yang tidak menuntut presiden yang sedang menjabat.

Dia juga meminta untuk menarik permohonannya untuk membuka kembali penuntutan pidana di Florida, di mana Trump dituduh salah menangani dokumen rahasia.

Mosi tersebut masih menunggu keputusan di Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit ke-11 dan diperkirakan akan segera dikabulkan.

Prasejarah:

  • Pada 25 November, Jaksa Khusus Departemen Kehakiman AS, Jack Smith, mengajukan mosi untuk menutup kasus Donald Trump terkait pengaruhnya terhadap hasil pemilu presiden 2020.
  • Dalam kasus tersebut, Trump didakwa melakukan kejahatan terkait upaya mempengaruhi hasil pemilu 2020, ketika Joe Biden dari Partai Demokrat menang. Pada awal bulan, hakim dalam kasus ini adalah Tanya Chutkan menangguhkan pertimbangannyauntuk memberikan waktu kepada jaksa penuntut khusus untuk mempelajari kemungkinan membawa Trump ke pengadilan.
  • Kasus pidana federal lainnya adalah tentang penyimpanan dokumen rahasia yang tidak tepat di kediaman Trump ditutup. Jaksa khusus Kementerian Kehakiman mengajukan banding atas keputusan tersebut, namun kini nasibnya dipertanyakan.
  • Sementara itu, hukuman Trump dalam kasus pidana di New York di mana ia dituduh melakukan pelanggaran dana kampanye atas pembayaran kepada bintang porno Stormy Daniels, ditunda tanpa batas waktu.
  • Sebelumnya, The Washington Post melaporkan bahwa Trump berencana menggunakan Departemen Kehakiman untuk menyelesaikan masalah pribadi.



Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.