Ahmed al-Sharaa, yang memimpin kelompok pemberontak Islam yang menggulingkan rezim, mendesak agar sanksi dilonggarkan, seiring dengan upaya negara-negara Barat untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan menuntut pemerintahan yang inklusif.
Postingan para diplomat bertemu di Arab Saudi untuk membicarakan masa depan Suriah muncul pertama kali di The Times of Israel.