Surat perintah penangkapan pejabat tinggi Rusia
Pada 17 Maret 2023, Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Komisaris Anak-anak di Federasi Rusia, Maria Lvova-Belova.
Perwakilan dari berbagai negara dan organisasi internasional bereaksi terhadap keputusan ISS. Kemudian, perwakilan dari Inggris Raya dan Kanada bergabung dengan mereka, yang dengan tegas mendukung posisi pengadilan.
Dan Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa surat perintah penangkapan Putin oleh ICC dibenarkan karena presiden Rusia tersebut melakukan kejahatan perang.
Diketahui, Presiden Rusia Putin akan mengunjungi Afrika Selatan pada Agustus mendatang untuk mengikuti KTT BRICS. Kepemimpinan Republik Afrika Selatan mengetahui surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional atas penangkapan Putin dan mengetahui kewajiban hukumnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyi, pun bereaksi terhadap keputusan ICC ini dan menegaskan bahwa Rusia akan memikul tanggung jawab atas setiap manifestasi teror terhadap Ukraina dan rakyatnya.
Kantor Kejaksaan Republik Afrika Selatan menerima surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin: dia bisa ditangkap jika datang ke Afrika Selatan.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa kemudian mengatakan di bawah sumpah bahwa Kremlin telah mengancamnya dengan perang jika Putin ditangkap selama KTT BRICS.
Namun, pada 19 Juli, diketahui bahwa pada KTT BRICS yang akan digelar pada 22-24 Agustus di Afrika Selatan, Rusia akan diwakili secara fisik oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov. Presiden Rusia Vladimir Putin akan berpartisipasi secara online. Departemen Luar Negeri AS menyebut Putin sebagai “orang buangan internasional”.
Pada tanggal 27 Juli, di Rusia, hakim Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Tomoko Akane, yang mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin, dicari.