Badan-badan pemerintah negara bagian New York harus melakukan peninjauan dan menerbitkan laporan yang merinci bagaimana mereka menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan, berdasarkan undang-undang baru yang ditandatangani oleh Gubernur Kathy Hochul.

Hochul, seorang Demokrat, menandatangani RUU tersebut minggu lalu setelah disahkan oleh anggota parlemen negara bagian awal tahun ini.

Undang-undang tersebut mewajibkan lembaga-lembaga negara untuk melakukan penilaian terhadap perangkat lunak apa pun yang menggunakan algoritma, model komputasi, atau teknik AI, dan kemudian menyerahkan tinjauan tersebut kepada gubernur dan pimpinan legislatif serta mempublikasikannya secara online.

Peraturan ini juga melarang penggunaan AI dalam situasi tertentu, seperti keputusan otomatis mengenai apakah seseorang menerima tunjangan pengangguran atau bantuan penitipan anak, kecuali sistem tersebut dipantau secara konsisten oleh manusia.

PERHATIKAN | Kanada berinvestasi pada Institut Keamanan Kecerdasan Buatan:

Kanada meluncurkan pengawas AI untuk mengawasi pengembangan dan penggunaan teknologi yang aman

Di tengah pesatnya kemajuan global dan penerapan teknologi kecerdasan buatan, pemerintah federal telah menginvestasikan jutaan dolar untuk menggabungkan pemikiran tiga lembaga yang ada menjadi satu yang dapat mengawasi potensi bahaya di masa depan.

Hukum melindungi pekerja dari pembatasan jam kerja akibat AI

Pegawai negeri juga akan dilindungi dari pembatasan jam kerja atau tugas kerja mereka karena AI berdasarkan undang-undang, hal ini menjawab kekhawatiran besar yang dilontarkan para kritikus terhadap AI generatif.

Senator Negara Bagian Kristen Gonzalez, seorang Demokrat yang mensponsori RUU tersebut, menyebut undang-undang tersebut sebagai langkah penting dalam menetapkan beberapa batasan dalam penggunaan teknologi baru dalam pemerintahan negara bagian.

Para ahli telah lama menyerukan lebih banyak regulasi terhadap AI generatif seiring dengan semakin meluasnya teknologi tersebut.

Beberapa kekhawatiran terbesar yang dikemukakan oleh para kritikus, selain keamanan kerja, termasuk kekhawatiran keamanan seputar informasi pribadi, dan bahwa AI dapat memperkuat informasi yang salah karena kecenderungannya untuk menciptakan fakta, mengulangi pernyataan palsu, dan kemampuannya untuk membuat gambar yang mendekati foto-realistis. pada petunjuknya.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.