Juru survei Nate Silver mengatakan bahwa ramalan 50/50 untuk pemilihan presiden berarti orang-orang harus mulai merencanakan jika mantan Presiden Trump mengambil alih kembali Gedung Putih pada bulan November.
Ramalan dan model pemilu Silver menunjukkan Wakil Presiden Harris mengalahkan Trump untuk pertama kalinya sejak 28 Agustus. Harris, Sabtuunggul atas Trump dengan perolehan suara 49 persen berbanding 46,3 persen.
“Salah satu keuntungan potensial dari memiliki ramalan yang mengatakan … peluangnya 50/50, adalah bahwa orang-orang harus membuat rencana darurat mereka, seperti, segera. Itu tidak berarti Anda perlu (menimbun) amunisi dan selai kacang, tetapi itu berarti, Anda tahu: apa strategi Anda untuk melindungi lembaga-lembaga Amerika jika Trump menjabat untuk kedua kalinya? Atau, pada tahun 2028 (atau) 2032, seorang Republikan seperti Trump yang mungkin lebih efektif daripada Trump?” kata Nate Silver, sebagaimana dikutip dari dilaporkan oleh The Guardian Sabtu.
“Jika saya seorang donor liberal, misalnya, saya akan ingin mulai memberikan dana sekarang … untuk melindungi lembaga-lembaga dalam situasi seperti itu, daripada memberikan $100.000 lagi kepada Kamala Harris, yang memiliki lebih banyak uang daripada yang ia butuhkan,” imbuh Silver.
The Guardian juga melaporkan bahwa Silver “takut pada kemenangan Trump,” tetapi ia juga memperingatkan agar tidak menyebut masa jabatan kedua Trump sebagai ancaman terhadap demokrasi sebagai strategi politik.
“Gagasan untuk menyandera pemilih dalam pengertian itu sangat tidak menarik,” kata Silver. “Biden berkata: ‘Baiklah, tentu, saya mungkin akan mencalonkan diri sebagai presiden hingga saya berusia 86 tahun dan hampir tidak dapat menyusun kalimat lengkap, tetapi jika Anda tidak memilih saya, negara ini akan menanggung akibatnya.'”
Silver kemudian memuji “kegembiraan” Harris dan menyebutnya sebagai “wanita yang sangat berbakat.”
Namun, Silver mempertanyakan apakah Harris telah mempertahankan terlalu banyak staf Biden yang “berpikir bahwa tetap mencalonkan diri (sebagai presiden) adalah ide yang bagus.” Ia menambahkan bahwa ia menduga Harris tidak punya pilihan.