Nasib seorang remaja Kanada yang tertular flu burung H5N1 pada awal November dan kemudian dirawat di unit perawatan intensif (ICU), akhirnya terungkap: ia telah pulih sepenuhnya.

Namun analisis genetik dari virus yang menginfeksi tubuhnya menunjukkan mutasi yang tidak menyenangkan yang menurut para peneliti berpotensi memungkinkan virus tersebut menargetkan sel manusia dengan lebih mudah dan menyebabkan penyakit parah – sebuah perkembangan yang oleh penulis penelitian disebut “mengkhawatirkan”.

Kasus ini diterbitkan pada hari Selasa dalam edisi khusus New England Journal of Medicine yang menyelidiki kasus H5N1 dari tahun 2024 di Amerika Utara.

Dalam sebuah penelitian, dokter dan peneliti yang bekerja dengan remaja Kanada mempublikasikan temuan mereka. Di sisi lain, pejabat kesehatan masyarakat dari seluruh AS – dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, serta departemen kesehatan negara bagian dan lokal – mencatat 46 kasus pada manusia yang terjadi antara bulan Maret dan Oktober.

Urutan genetik virus yang beredar pada remaja tersebut menunjukkan virus tersebut mirip dengan virus yang beredar pada burung liar. File foto: EPA-EFE

Terdapat total 66 kasus flu burung H5N1 pada manusia yang dilaporkan di AS pada tahun 2024.

Sumber

Alexander Rossi
Alexander Rossi is the Creator and Editor for Gadget & Teknologi with a degree in Information Technology from the University of California, Berkeley. With over 11 years of experience in technology journalism, Alexander has covered cutting-edge innovations, product reviews, and digital trends globally. He has contributed to top tech outlets, providing expert analysis on gadgets and tech developments. Currently at Agen BRILink dan BRI, Alexander leads content creation and editorial strategy, delivering comprehensive and engaging technology insights.