Cici Cao
Lingkungan bisnis Hong Kong tetap berada di wilayah ekspansi pada bulan ketiga meskipun indeks utama turun sedikit pada bulan kedua.
Indeks manajer pembelian S&P Global Hong Kong yang disesuaikan secara musiman turun dari 51,2 di bulan November menjadi 51,1 di bulan Desember.
Angka ini lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya, yang mencatat 51,2 pada bulan November, turun dari 52,2 pada bulan Oktober.
Tanda 50 memisahkan ekspansi dan kontraksi.
S&P Global mengatakan perlambatan kemungkinan akan berlanjut pada awal tahun 2025 mengingat indeks berwawasan ke depan dan tantangan dari ketegangan Tiongkok-AS, sementara DBS Bank Hong Kong memperkirakan bisnis kota tersebut akan mengalami ekspansi moderat hampir sepanjang tahun.
Angka terbaru melampaui angka 50, sementara sub-indeks seperti output, pesanan baru, lapangan kerja, dan persediaan pembelian semuanya lebih rendah dibandingkan bulan November, menurut laporan S&P Global.
Pada bulan Desember lalu, pesanan baru dari luar negeri dan Tiongkok daratan mengalami kontraksi, sehingga memperlambat pertumbuhan pesanan secara keseluruhan dan laju perluasan aktivitas bisnis.
Meskipun perusahaan-perusahaan yang disurvei tetap pesimistis, sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah staf, mereka terus melakukan pembelian secara agresif dan meningkatkan tingkat persediaan.
Sementara itu, kehati-hatian terhadap harga menyebabkan penurunan harga jual rata-rata terbesar sejak Februari 2021, meskipun biaya terus meningkat.
Data PMI terbaru menunjukkan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan pada akhir tahun lalu, kata Jingyi Pan, direktur asosiasi ekonomi tim PMI di S&P Global Market Intelligence.
Rata-rata indeks output pada kuartal keempat mencapai level tertinggi sejak kuartal kedua pada tahun 2023, mencerminkan pemulihan ekonomi dibandingkan kuartal sebelumnya, tambahnya.
Namun, Pan memperkirakan perlambatan pertumbuhan akan terus berlanjut pada awal tahun 2025 mengingat indeks berwawasan ke depan serta ketegangan Tiongkok-AS.
Melemahnya permintaan eksternal mengurangi pertumbuhan dan muncul kekhawatiran mengenai ancaman tarif AS yang akan datang, katanya.
DBS Bank Hong Kong memperkirakan bisnis kota tersebut akan mengalami ekspansi moderat sepanjang tahun ini.
PMI Hong Kong akan berada pada tingkat yang sedikit meningkat antara 50 dan 51 jika AS mengumumkan penurunan suku bunga lebih lanjut dan Beijing meluncurkan stimulus yang meningkatkan impor dan ekspor kota tersebut, kata Samuel Tse Ka-hei, ekonom di DBS Bank Hong Kong.
Namun, Tse memperingatkan bahwa tingginya suku bunga yang ditawarkan Hong Kong Interbank Offered akan terus menekan momentum perekonomian kota dan pasar aset termasuk sektor properti.