Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas (kanan) menyampaikan informasi terkait naturalisasi pemain di gedung Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta Selatan pada Kamis (19/9/2024). Dalam keterangannya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas mendukung proses naturalisasi atlet yang dilakukan PSSI dan Perbasi demi kemajuan olahraga Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengatakan permohonan tersebut sudah diproses. naturalisasi salah satu pemain sepak bola keturunan Indonesia yang membela timnas. Namun, ia mengaku lupa nama pesepakbola yang dimaksud.
“Ada satu yang sudah kita proses ya. Tapi yang satunya belum kita terima permohonannya,” kata Supratman ditemui usai peluncuran Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas dan Launching Digital Kemenkumham. Transformasi di Jakarta, Selasa (7/1/2024).
Supratman mengatakan, permohonan naturalisasi baru saja diajukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebelumnya, PSSI mengaku belum menutup pintu untuk melakukan naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat timnas Indonesia bersaing di pentas dunia.
“Kami membutuhkan 150 pemain terbaik yang terdiri dari pemain Indonesia atau pemain Indonesia di luar negeri yang ingin mendukung Merah Putih,” kata Ketua Umum (Ketum) PSSI. Erick Thohir di Bali United Training Center Pantai Purnama, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (23/11/2024).
Meski begitu, dia belum membeberkan nama calon pemain yang akan menjalani naturalisasi. Saat ini, lanjut Menteri BUMN, pihaknya sedang fokus menyelesaikan proses naturalisasi pemain asal Belanda, Ole Romeny.
Naturalisasi pemain berusia 24 tahun bertinggi badan 1,85 meter itu ditargetkan menguat Tim Nasional Indonesia melawan Australia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar pada Maret 2025.
“Sementara ini kami fokus (naturalisasi) pada Ole dulu karena kami butuh striker. “Mudah-mudahan (selesai) Maret (2025),” imbuhnya.
Ketum PSSI belum membeberkan lebih detail proses naturalisasi pemain berposisi striker di klub FC Utrecht untuk memperkuat tim Garuda saat ini. Ia menghitung, kebutuhan Timnas Indonesia U17 diperkirakan membutuhkan 55 pemain, kemudian U-20 diproyeksikan membutuhkan 44 pemain.
Begitu pula dengan Timnas Indonesia U-23 yang diperkirakan membutuhkan 33 pemain dan tim senior membutuhkan sekitar 22 pemain. Kebutuhan pemain terbaik, lanjutnya, adalah memiliki peran penting dalam tim, misalnya sebagai pengganti saat ada pemain lain yang cedera.
sumber: Antara